Saturday, July 19, 2014

Yahudi, Senang Membuat Kelaliman dalam Hukum

“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari thaghut itu. Dan syetan bermaksud menyesatkan mereka kepada kesesatan yang sejauh-jauhnya,” (QS. An-Nisa : 60)

BANGSA Yahudi mengaku beriman kepada para Rasul mereka dan kitab-kitab suci yang dibawa oleh para Rasul itu. Kitab-kitab suci para Nabi Bani Israil berisikan perintah untuk menjalankan syari’at Allah dan menjauhi larangan Allah. Seseorang yang mengaku beriman kepada kitab suci para Nabi tidak patut meninggalkan perintah agamanya, selama dia mampu. Bila ia meninggalkan atau melanggar larangan-Nya menunjukkan bahwa iman yang dinyatakannya itu tidak meresap ke dalam hatinya.

Maka apakah lagi kalau orang yang mengaku beriman selalu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syari’at yang dibawa para Nabinya. Bangsa Yahudi di masa Nabi Muhammad dengan dalih yang dibuat-buat menolak berhakim kepada Nabi Muhammad, tetapi mereka rela menerima ketetapan yang berasal dari para dukun atau pendeta-pendeta yang sesat.

Di antara dukun dan pendeta sesat itu ialah Abu Barza al Aslany dan Ka’ab bin Asyraf. Sikap mereka semacam ini membuktikan bahwa iman mereka benar-benar palsu. Karena kitab suci mereka menyuruh agar mereka menjauhkan diri dari kesesatan dan jalan syetan. Namun ternyata mereka justru mengikuti seruan dukun dan pendeta yang sesat.

Perbuatan bangsa Yahudi mengikuti ajakan pendeta dan dukun atau mematuhi nasihat pendeta dan dukun dan menolak ketetapan yang dikeluarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah tindakan dhalim terhadap prinsip iman dan tauhid. Karena perbuatan sesat menjerumuskan pelakunya kepada siksa neraka. Dan orang-orang yang memperoleh siksa neraka adalah karena kedhaliman terhadap dirinya.
Yang dapat dikategorikan sebagai orang dhalim terhadap ketentuan rasul dan kitab suci ialah orang-orang yang percaya kepada nasihat Dajjal, misalnya percaya omongan peramal nasib, percaya kekuatan jimat ataupun percaya pada keampuhan wali. Ayat ini pun mengisyaratkan bahwa setiap orang yang mengingkari ketetapan Rasul dan Kitab Suci Ilahi, baik karena ragu-ragu maupun terang-terangan mengingkari berarti kafir.

Itulah sebabnya para sahabat Nabi berpendapat bahwa orang yang menolak membayar kewajiban zakat adalah murtad, sehingga ia halal dibunuh dan disita hartanya.

[islampos/sumber: 76 Karakter Yahudi Dalam Al-Qur’an, Karya: Syaikh Mustafa Al-Maraghi]

Kehancuran Yahudi Menurut Al Qur'an

“Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi Ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan Neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS al-Israa’ 17:4-8)
Berkata Syaikhuna Salim bin ‘Ied al-Hilaly Hafizhahullahu wa Nafa’allahu bihi mengenai ayat ini :
Pertama : Ayat ini menegaskan terjadinya dua kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israil. Sekiranya dua kerusakan yang dimaksud sudah terjadi pada masa lampau, maka sejarah telah mencatat bahwa Bani Israil telah berbuat kerusakan berkali-kali, bukan hanya dua kali saja. Akan tetapi yang dimaksudkan di dalam Al-Qur’an ini merupakan puncak kerusakan yang mereka lakukan. Oleh karena itulah Allah mengirim kepada mereka hamba-hamba-Nya yang akan menimpakan azab yang sangat pedih kepada mereka.
Kedua : Dalam sejarah tidak disebutkan kemenangan kembali Bani Israil atas orang-orang yang menguasai mereka terdahulu. Sedangkan ayat di atas menjelaskan bahwa Bani Israil akan mendapatkan giliran mengalahkan musuh-musuh yang telah menimpakan azab saat mereka berbuat kerusakan yang pertama. Allah mengatakan : “Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali.”
Ketiga : Sekiranya yang dimaksudkan dengan dua kerusakan itu adalah sesuatu yang telah terjadi, tentulah tidak akan diberitakan dengan lafazh idza, sebab lafazh tersebut mengandung makna zharfiyah (keterangan waktu) dan syarthiyah (syarat) untuk masa mendatang, bukan masa yang telah lalu. Sekiranya kedua kerusakan itu terjadi di masa lampau, tentulah lafazh yang digunakan adalah lamma bukan idza. Juga kata latufsidunna (Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan), huruf laam dan nuun berfungsi sebagai ta’kid (penegasan) pada masa mendatang.
Keempat : Demikian pula firman Allah : “dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana” menunjukkan sesuatu yang terjadi pada masa mendatang. Sebab tidaklah disebut janji kecuali untuk sesuatu yang belum terlaksana.

Karakter Yahudi Dalam Al Qur'an

KETIKA Nabi Yusuf AS. dan keluarganya berada dalam keadaan ekonomi yang kurang, beliau selalu dibenci oleh saudara-saudaranya. Mereka dengan teganya membuang Nabi Yusuf ke sumur. Namun, ketika Nabi Yusuf sudah berjaya, beliau sama sekali tidak menyimpan dendam kepada saudaranya tersebut. Bahkan, beliau memaafkan kesalahan saudaranya itu.
Itulah sekilas mengenai kisah perjalanan hidup Nabi Yusuf. Kisah ini bertolak belakang dengan kaum Yahudi. Yang kini kaum tersebut mulai menguasai dunia. Mereka juga memiliki kisah hidup yang amat sulit. Namun, kesulitan mereka disebabkan sikap ketidaktaatan mereka kepada Allah. Ketika kini mereka berada dalam kejayaan, mereka masih menyimpan dendamnya untuk membayar rasa susah mereka di masa lalu.
Dalam al-Qur’an, Allah SWT telah menerangkan karakteristik yang dimiliki oleh kaum Yahudi. Berdasarkan dari kitab tafsir al-Qur’an karya Syaikh Musthafa Al-Maraghi telah berhasil menyusun format mengenai karakteristik dari kaum yang mengaku “Bangsa Pilihan Tuhan,” itu. Sedikitnya ada 21 karakteristik Yahudi dalam al-Qur’an yang berhasil disusun, yaitu:
1. Pertama kali kafir kepada Muhammad sallalahu ‘alaihi wa sallam. (QS. Al-Baqarah/2: 41).
2. Suka memutarbalikkan kebenaran. (QS. Al-Baqarah/2: 42).
3. Diuji dalam perbudakan raja-raja Mesir. (QS. Al-Baqarah/2: 49).
4. Diperintahkan untuk melakukan bunuh diri massal. (QS. Al-Baqarah/2: 54).
5. Mengingkari sifat ghaib dan berpaham materialisme. (QS. Al-Baqarah/2: 55-56).
6. Cepat melanggar janji Allah. (QS. Al-Baqarah/2: 64).
7. Paling suka mempermainkan perintah Nabinya. (QS. Al-Baqarah/2: 67-71).
8. Paling keras menolak kebenaran Ilahi. (QS. Al-Baqarah/2: 74).
9. Paling suka mengatur tipu daya. (QS. Al-Baqarah/2: 76).
10. Suka memperjualbelikan agama Allah. (QS. Al-Baqarah/2: 79).
11. Beranggapan tidak disentuh neraka kecuali sebentar. (QS. Al-Baqarah/2: 80-81).
12. Paling senang bermusuhan sesamanya. (QS. Al-Baqarah/2: 84-85).
13. Paling rakus terhadap kesenangan dunia dan takut mati. (QS. Al-Baqarah/2: 96).
14. Tidak mengakui agama Nashrani. (QS. Al-Baqarah/2: 113).
15. Menjadikan agama sebagai alat kebohongan. (QS. Ali-Imraan/3: 23-24).
16. Terlarang kaum mukminin untuk bersetia kawan. (QS. Ali-Imraan/3: 28).
17. Ingin membuat agama lain sebagai tandingan Islam. (QS. Ali-Imraan/3: 83-85).
18. Senang mengejek dan mempermainkan agama Islam. (QS. Al-Maidah/5: 58).
19. Gemar membangkitkan peperangan. (QS. Al-Maidah/5: 64).
20. Mau bekerjasama dengan musuh-musuh agama demi menghancurkan Islam. (QS.
Al-Maidah/5: 80).
21. Paling keras permusuhannya terhadap Islam. (QS. Al-Maidah/5: 82). 

Saturday, July 12, 2014

Sejarah Palestina dari tahun ke tahun ( bagian 2- habis)



Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). 

Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain.

Sejarah Palestina dari tahun ke tahun ( bagian 1)

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 43 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan.

Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

Sebelum Masehi (SM)
2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang.

Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

Asal Mula Bangsa Yahudi dan Palestina

SEJARAH bangsa Israel bermula dari hijrahnya Nabi Ibrahim pada tahun 1900 SM bersama pengikutinya dari Babilonia yang menghindari tekanan dari penguasa zalim Namruz. Orang-orang ini disebut dengan sebutan Ibrani yang berarti orang yang menyeberang. Pemilihan nama ini muncul karena saat Nabi Ibrahim hijrah dari Babilon ke Kan’an (Palestina) harus melintasi sungai Eufrat. Sejak saat itu kelompok muhajirin dan keturunannya menjadi suatu bangsa yang dinamai bangsa Ibrani.

Sedangkan bangsa Kan’an berasal dari jazirah Arab pada tahun 2500 SM. Mereka kemudian membangun sekitar 200 kota dan desa di sana seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al Khalil, Usud, Bi’ru Alsaba’ dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang khususnya di wilayah pedesan merupakan turunan dari kabilah bangsa Kan’an, Umuriyah dan Filistin.

Nama Palestina sendiri diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukum di pesisir dan berasimilasi dengan bangsa Kan’an. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.

Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani selanjutnya diteruskan oleh Nabi Ishak, putranya. Selanjutnya Nabi Ishak digantikan oleh putranya Nabi Ya’kub. Nabi Ya’kub mempunyai gelar kehormatan yang disebut Israel, artinya hamba Allah yang amat taat. Beliau mempunyai 12 putera yaitu Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf dan Bunyamin.

Friday, July 4, 2014

Ciri Ciri Wanita Sholihah

siapakah wanita sholehah yang slalu di damba oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ??
baiklah akan saya ambilkan dari ayat al-qur'an dan tafsir nya tentang siapa dan bagaimana ciri-ciri wanita sholehah ;-)


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ