Friday, August 26, 2016

Ketika Cintaku Berlabuh

Dahulu hiruk pikuk cinta dalam benakku mengembara,
telah sampai dalam pelabuhan hati bersama sang senja,
aku terus melangkah mencari, dimana letak berlabuhnya hatiku..
Hingga sampai sang fajar menjemput sang pagi dg segala lelapnya alam..
Terus ku arungi, di tengah terpaan angin masa lalu yg kelam..
Sampai ku temukan letak surga dari rajutan cintamu..
Di pelabuhan ini aku menemukanmu,
di dekat pekatnya gelap dalam sudut hati..
Ada cahaya..
Memancar menerangkan pandanganku,
akupun baru sadar..
Dalam gelapnya hatiku saat ini aku masih punya cinta,
dan ternyata di sanalah pelabuhan cinta terahirku..
Itulah dirimu..
Tempat berlabuhnya hatiku..

Memory,
26 Agustus 2015
Nusa Dua, Bali
Awy Imam

Monday, August 22, 2016

YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH (PART 4)

Saat aku harus ngutang ke calon Istri

Ada kisah yang mungkin cukup menarik untuk diceritakan,
ketika aku hendak pulang ke rumahku di banyuwangi,
waktu itu uangku sudah bener bener mepet, hanya cukup untuk satu perjalanan saja,
tapi aku gak mau ambil resiko, uangku hanya cukup untuk sampai kebanyuwangi, kebalinya gimana?
ya terpaksa aku harus ngutang ke calon istri, iya ngutang..jiahaaa.. cowok kereeeeee... ;D

Sampainya diperjalanan, dengan hati yang berbunga bunga, terus saja mulutku ini cengar cengir, senyam senyum sendiri, seolah lupa deh kalau pulangnya ini ngutang..hahaha
tapi ya gapapa lah, wong udah berani nikah, ya harus berani berjuang, lak ngono to.. :D

Oke simak baik baik cerita dibawah ini, itung itung bisa buat pelajaran, kalau pulang naik bis hati hati, banyak komplotan penipu, pencuri, dan lain lain, jadi jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. 

Dalam bis yang tenang, santai, nyaman, sembari ku tengok pemandangan sepanjang jalan,
sampailah bis ini berhenti untuk beristirahat, tepatnya di daerah wonorejo lumajang, pak sopir sedang asyik ngopi bersama kernetnya.
dalam suasana santai itu tiba tiba masuklah satu orang ke dalam bis, dari gaya ngomongnya sih dia ini kernet bis, 

"Ayo, siapa tadi yang mau ke situbondo, turun turun, ganti bis" Teriaknya

"Saya pak.." jawab salah satu penumpang berbadan gemuk yang duduk di kursi paling belakang.

"Lho, bapak ini mau kemana? ini kan bis jurusan jember, kenapa gak turun?" tanyanya lagi

"Gini pak, saya mau ngejar tas saya yang ketinggalan di bis depan tadi, saya sekarang sudah gak punya apa apa, makanya saya gak mau turun," jawab orang itu dengan nada memelas dan mengiba

" Lah, bapak ini aneh aneh aja, punya barang gak di jaga bener bener, bapak harus turun pak, nanti bisa lebih jauh lagi kalau ikut bis ini."

" Gak mau pak, saya mau ngejar tas saya pokoknya, barang barang saya semua disitu, saya gak bisa pulang kalau gak bawa tas itu."

" Gimana to bapak ini, itu tadi nawar nawarin apa ke orang orang? koq kelihatannya penting banget?"

" Ini pak, saya mau jual jam tangan saya, biar bisa buat ongkos pulang."

" Jam tangan apa, dari tadi gak dikasih kasih, coba lihat!!" sambil menuju ke arah orang itu dan melihat lihat jam tangannya
" Wah ini jam bagus ini, saya bayarin deh, berapa minta?"

" itu jam tangan dari taiwan itu pak, dulu saya beli pake uang taiwan, lumayan mahal, kalau di sini bisa 4 jutaan"

" Saya bayarin 300 ribu dah, buat ongkosmu pulang"

" wah gak bisa pak, kurang pak, jam bagus itu"

Kernet itupun memanggil temennya, "Jo bejo.. (bukan nama asli) ini ada barang bagus jo, sini jo.."
Mereka pun terlihat berbincang tawar menawar jam tangan itu, tapi tetap gak di kasih kasih.
akhirnya si kernet itupun nawar nawarin ke para penumpang, ngiming ngiming, " pak mau bayarin jam tangan ini gak pak? lumayan ini pak, jam tangan bagus ini, coba tawar, kali aja dapet 500 ribu, bisa untung banyak kalau dijual lagi"

Emang sih, jam tangannya terlihat bagus, berwarna gold berkilau, ada tulisan di belakangnya 22 karat, tapi gak tau juga sih itu asli atau palsu.

Awalnya aku sama sekali tidak tertarik, tapi si kernet ini terus mengiming ngimingiku, coba tawar mas, lumayan ini mas, coba nanti jual lagi ke penjual emas, bisa untung banyak, mumpung orangnya lagi butuh banget itu, ini aja kalau boleh saya bayarin 300 udah tak ambil"

" Gak deh mas, gak punya uang saya.."

" La emang sekarang ada uang berapa, tawar aja, itu ada hp tukerin aja sama hape itu, siapa tahu di kasih"

" Gak mas, ini hape buat kerja, repot saya nanti"

Tiba tiba si pemilik jam itupun mendekat menghampiriku, di ikuti oleh beberapa orang,

" Pak tolonglah pak, saya lagi butuh banget, buat beli tiket, saya udah gak punya apa apa ini, bapak punya uang berapa, tambahin hape itu gak papa pak, buat komunikasi saya" dengan tampang melas banget, pemilik jam itu memohon mohon, kok jadi gak tega banget saya ngliatnya..

" Aduh pak, uang saya tinggil segini, ini ada uang 200 mau gak?" Tawarku, bukan karna ngliat jam itu, tapi karna melas aja ngliat tampang orang itu.

" Wah pak, kurang itu buat beli tiket pak, tambahin hape bapak yang itu pak!!" sambil nunjuk hape samsung galaxy mini kesayanganku yang udah banyak dimodifikasi itu.

Jujur aja aku gak tahu mau gimana lagi, aku bener bener kasihan sama orang itu, tapi disisi lain aku juga butuh, tapi kalau di inget inget lagi, aku kan lagi bahagia, lagian aku masih ada uang dikit, kan tadi aku ngutang ke calon istri, kenapa gak ku kasih aja, ya itung itung mungkin ini tantangan dari Allah, kira kira aku ini mampu gak bantu orang dikala aku sendiri butuh, kenapa tidak, aku aja gak punya modal buat nikah, dan buktinya nyampek sini, yaudah, ku kasihkan saja hape dan uang dari hasil ngutangku tadi ke orang itu, tanpa mikir lagi itu jam asli atau bukan, aku kena tipu atau gak, yang penting aku sudah cukup lega, aku bahagia bisa sampai sini, tanpa kurang dari apapun, dan semua lancar.. Alhamdulillah...

Singkat cerita, aku sudah sampai di banyuwangi, dengan sisa uang yang pas banget untuk balik kebali, akupun kebali esok harinya, sesampainya dibali, kutitipkan jam itu ke mamaku (mama angkat), untuk diberikan ke calon istri, haha, aku jadi malu, itukan jam hasil dari ngutangku ke dia, eh dikasih ke dia juga.. kan konyol.. :D

Sesampainya di tangan dia, aku baru tahu, kalau memang aku kena tipu di bis kemarin, jam itu ternyata palsu, orang orang di bis kemarin ternyata pinter banget bikin adegan, ada empat orang kurang lebih untuk melancarkan aksinya itu, terbukti setelah setahun setelahnya, ditempat yang sama aku ketemu lagi dengan si kernet itu, dengan modus yang sama, dan dapet juga mangsa seorang ibu ibu tua, hemm ya ya ya..

Oke, sebenarnya point dari kisah ini bukanlah ingin menonjolkan penipuan itu, tapi bagaimana dengan kejadian itu mampu menyadarkan aku, bahwasnya dalam sebuah perjuangan yang dilancarkn itu selalu diiringi dengan cobaan dan tantangan, bagaimana sikap kita menerima cobaan, bagaimana kita mensyukuri setiap pemberian-Nya, pelancaran-Nya, apakah kita acuh atau masih ada kepedulian terhadap kesulitan orang lain.

Dengan anugerah kemampuan itu kenapa kita  tidak mempu untuk membantu orang lain, itulah indikasi sebenarnya tentang kemampuan, yaitu ketika kita mampu membantu orang lain dalam keadaan sempit, jika lulus, Allah akan lebih memampukan kita untuk menghadapi kehidupan di dunia ini..

" YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"

Tidak dinilai dari seberapa harta yang kamu punya untuk mampu,
tapi dari seberapa bijaksana kamu menyikapi setiap pemberian-Nya...

Semoga bermanfaat..

Bersambung...

Nusa Dua, Bali
22 Agustus 2016
Awy Imam

#KisahCintaku
#AyoNikah