Saturday, February 18, 2017

Dua Hari Menjadi Rentenir (Secuil Pengalaman Hidup)

Dua Hari Menjadi Rentenir
Oleh : Awy Imam

Ingin hidup layaknya mereka, teman temanku, yang punya kendaraan sendiri, uang gak pernah telat, pekerjaan yang mapan, hemm, membuatku tergiur dengan pekerjaan yang ditawarkan salah satu teman kepadaku,apa itu, ya sebagai pegawai KSU keliling..

Dengan fasilitas yang menggoda, inventaris motor, helm, dan sim, dengan tampilan baju masuk yang sangat rapi, siapa yang tidak tergoda, ditengah sulitnya mencari pekerjaan di kampung, ada  sih job, buruh disawah, tapi musiman, jadi tidak setiap hari ada.

Surat lamaran itupun ku buat, ya gak ribet juga, tidak membutuhkan yang macam macam, ijazah juga SMP, bisa kerja di Bank, kan lumayan, pikirku saat itu.

Tanpa banyak basa basi, sehari setelahnya aku langsung siap bekerja, dapat inventaris motor bebek honda legenda, waahh, ya lumayan lah, maklum selama itu belum pernah megang motor pribadi, sekalinya kerja langsung dapet motor, kan seneng banget..

Oke, langsung saja,
Sedikit saya ceritakan sistem kerjanya , saya akui, sistem kerja di sini cukup bagus, disiplin, dan mengedepankan sopan santun, misal, dalam berkomunikasi para pekerja diwajibkan untuk menggunakan bahasa jawa halus, atau boso kromo, entah itu dengan rekan kerja, boss, atau siapa saja, selama waktu kerja, diluar itu bebas,

Setiap pekerja ditargetkan untuk mencari nasabah sebanyak banyaknya, ada satu box catatan kredit, yang jumlahnya ratusan nama nasabah, itu semua terbagi dibeberapa wilayah,

Oh iya, sejauh yang saya tahu, di KSU ini ternyata hanya meminjamkan uang saja, tidak ada itu menabung, dari sekian banyak catatan itu semua ya catatan hutang, jumlahnya memang tidak besar, hanya pinjaman 100.000, 50.000, paling banyak ya satu juta, dan itupun jarang,

Untuk sistem pinjamannya begini, jika ada yang mau meminjam Rp.100.000, maka akan langsung di potong 10%, jadi ia hanya menerima Rp.90.000, diangsur selama 24 kali dengan nominal 5000/hari, sudah kebanyang kan berapa untungnya?

Ya kurang lebih seperti itu,
Waktu itu saya mendapat tugas di daerah srono, rogojampi, sampai banyuwangi kota, bener bener menguras tenaga dan pikiran, jarak antara nasabah satu dengan yang lain itu terpaut jauh, jadi harus tahu setiap rute yang akan dilewati , agar tidak ada nasabah yang terlewat.

Kebanyakan dari mereka yang meminjam adalah para pedagang kaki lima, warung kopi, dan warung warung makanan, tidak sedikit juga yang pinjaman pribadi.

Waktu itu saya masih dalam tahap training, jadi saya di bonceng oleh senior, diberi tahu, ini lo nasabah nasabah yang nanti akan kamu tarik,

Dalam menarik sekian banyak nasabah itu, bisa seharian penuh, berangkat pukul 8 pagi, pulang bisa sampai pukul 5 sore, sampai kantor langsung mereck up data datanya, dihitung jumlah uang yang dipegang dengan yang di buku, itu yang menguras otak, njlimet, jika salah, bisa bisa malah nombok, terbukti, dihari kedua, saya yang minus, jiaahh, coba deh bayangin, udah capek capek seharian keliling kota, sampai kantor masih dipusingkan dengan angka, eh malah suruh nombok, gerrrerr....

Semenjak itu, pada hari ketiga, saya langsung mengundurkan diri, mau jadi apa saya kalau diterusin, maklum, matematika saya nol..
Kayaknya memang ini bukan passion saya..

Sebenarnya ada alasan yang lebih parah dari itu, bayangin, ada ibu ibu tua, tinggalnya di gubuk reyot, minjem uang 100.000, gak sanggup  bayar karna buat berobat, eh masih aja tiap hari didatengin, disitulah saya sudah merasa, ohh ini bukan guwe banget...
Harus segera cabut ini.

Dan ternyata, ada alasan yng lebih penting dari itu semua,
Ulasannya ada di akhir,

Sekian saja tulisan singkat ini, sebagai celoteh pengalaman,
Yang tujuan utamanya adalah hanya ingin berbagi, jika ada  yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, saya mohon maaf, semoga Allah senantiasa memberikan hidayahNya untuk kita semua..Aamiin..

Semoga bermanfaat,

---------------------+--
ِ“Riba Itu Ada 73 Pintu (Dosa). Yang Paling Ringan Adalah Semisal Dosa Seseorang Yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri. Sedangkan Riba Yang Paling Besar Adalah Apabila Seseorang Melanggar Kehormatan Saudaranya.”
(HR. Al Hakim Dan Al Baihaqi)

ِ“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.”
[Al-Baqarah: 278-279]

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknati pemakan riba (rentenir), orang yang memberikan / membayar riba(nasabah), penulisnya (sekretarisnya), dan juga dua orang saksinya. Dan beliau juga bersabda, ‘Mereka itu sama dalam hal dosanya’.”
(HR. Muslim).