Tuesday, March 20, 2018

Perceraian Terindah

Perceraian terindah

Dikisahkan bahwa Ada sepasang remaja yg jadi pengantin baru, Namanya Adalah Abdurrahman bin Abu Bakar dan istrinya Atikah,

Mereka berdua begitu sangat romantis, selalu bergandengan tangan saat dijalan,
bercanda tertawa bersama, setiap malam terdengar gurauan romantis dibalik dinding kamarnya,

namun yg menjadi hal permasalahannya adalah, Abu bakar selaku ayah dari Abdurrahman ini mendapati turunnya kualitas ibadah dari anaknya tersebut,
Jamaah Ashar jadi sering ketinggalan, Bahkan yang dulunya aktif sholat shubuh berjamaah,kini ia pun jadi kesiangan., an itu terjadi semakin keterusan..

Ditegurlah Abdurrahman oleh ayahnya itu,
"Wahai anakku, pernikahan kalian sepertinya jika diteruskan akan semakin berbahaya, sekarang ayah minta, ceraikanlah istrimu, belajarlah.."

Abdurrahman pun tertegun dg ucapan ayahnya, iapun termenung, dan menyadari segala kesalahannya, iapun kemudian menemui istrinya, dan berkata,
"Wahai istriku, kita harus lebih banyak belajar tentang arti cinta dalam pernikahan, cinta yang diRidhoi Allah atas dasar keimanan, Istriku, aku ingin kita berpisah, untuk mencari keridhoan Allah tersebut.."

Atika dg mata berkaca kaca, iapun menjawab,
"Baiklah suamiku, pernikahan kita terlalu banyak melalaikan, memang seharusnya kita harus banyak belajar tentang arti cinta itu, semoga Allah memberkatimu.."

mereka pun akhirnya bercerai, sebuah perceraian terindah dalam sejarah, yang didasari karna mencari Ridho Tuhannya,

Selang setahun dari perceraian mereka, Allahpun mempertemukan mereka kembali, dan disanalah karunia Allah diperlihatkan,
mereka hidup bahagia dg keridhoanNya, hingga Abdurrahmanpun meninggal dalam keadaan syahid..

Subhanallah walhamdulillah..

yg dapat diambil point dari kisah diatas adalah,
tidak semua perpisahan itu pahit,
jika dilandasi atas dasar keimanan,

maka usahlah galau jika memang harus berpisah dg pacarmu
usahlah risau jika memang harus putus dari kekasih yg blm jadi istrimu,

karna sesungguhnya perpisahan yg seperti itu adalah perpisahan termanis untuk kehidupanmu dimasa yg akan datang..

Wallahu A'lam..

Dusadur dari cuplikan kuliah Shubuh Ustad Nur Asyur, dg sedikit modifikasi..

semoga bermanfaat.. :)

20 Maret 2015

Friday, January 19, 2018

Paradoks Of Candy Kalau mau isinya ya terima bungkusnya..

(Refleksi kejadian Musholla Al Ikhlas)
Hasil gambar untuk permenSaya punya sebuah permen gak ada bungkusnya, tak sakuin, tak ambil, kemudian tak kasih ke orang, mau gak? Gak mau,
Tapi giliran saya kasih permen yang ada bungkusnya, dia mau, tapi bungkusnya ia buang juga,
 la maunya apa ini orang?
Atau gini, ada seorang kurir mengantarkan paketan ke kita, terus kita bilang, udah mas saya gak mau bungkusnya, bungkusnya mas bawa aja, saya hanya mau isinya kok, terus si bang kurir pasti bilang gini, "oh tidak bisa, udah satu paket ini bang, masak mau saya bawa lagi, dimarahin bos nanti saya"
Ya kurang lebih seperti itu, gambaran ketika Allah akan memberikan hikmah ataupun kebaikan untuk kita,
Allah akan memberikan isi dengan bungkusnya, Allah akan memberikan kebaikan dengan ujiannya,
Masih terlintas dalam ingatan,
Kejadian beberapa waktu yang lalu, ketika musibah kebakaran besar melanda sebuah musholla kecil di nusa dua, semua hangus, hancur, tak bersisa, kecuali hanya asap dan abu, tapi apa yang terjadi setelahnya, SubhanAllah, ternyata Allah tengah memperbaiki keadaan umatnya, umat bersatu, gotong royong membantu, membangun kembali musholla itu, dan jadilah sekarang musholla itu megah, dengan semangat jamaah untuk memakmurkannya.
Belum sampai disitu, kebakaran kedua melanda puluhan bedeng disebelahnya, hangus lagi, hancur lagi, dan lagi lagi, Allah telah menurunkan hidayah dan hikmahNya, kali ini Allah hendak memperkuat ukhuwwah antar umat, memperkokoh iman umatnya, atas kejadian itu kini jamaah sekitar menjadi makmur, kegiatan keagamaan semakin subur, bahkan bedeng bedeng di sekitarnya turut mendapatkan manfaatnya, dibangunkan ulang bedeng bedeng itu, yang tadinya hanya berdinding triplek dan kayu kayu bekas, kini bedeng itu berdinding batako dengan jendela dan pintu yang bagus dan layak.
Itulah yang disebut isi, yang dibungkus dengan kata kata "musibah", yang sejatinya itu adalah sebuah kebaikan yang Allah turunkan untuk umatnya..
"Dibalik kesulitan ada kemudahan, dan dibalik kesulitan ada kemudahan"
Dibalik bungkus ada isi, semakin besar bungkusnya, semakin "wowwww" isinya..
Semoga kita bisa mengambil pelajaran..
Bersambung ..
*disadur dari ceramah Ust. Nasrullah pada Tabligh Akbar beberapa waktu yang lalu di Masjid Ibnu Batutah dengan bahasa bebas dan contoh kejadian yang nyata
12/12/17
Jl Bisma Nusa Dua Bali
Awy Imam

"Hanya ini SENJATA yang Saya Bawa" (Kisah Lanjutan dari "Hanya CELANA ini yang saya Punya)

Oleh : Awy Imam
True Story, Inspiring, Motivate
Hasil gambar untuk kompas"Mas, Apa yang membuat mas itu bisa kuat menghadapi ujian ini? Tolong ceritakan" tanyaku padanya..
----------------
Cerita ini adalah bermula dari sebelum temen saya itu diterima kerja, jadi ini adalah awal mula dia pergi merantau ke Bali.
Ia adalah seorang laki laki sederhana, hidup dibawah asuhan kakak perempuannya, ibunya telah lebih dulu meninggalkannya saat masih kecil, ayahnya pergi keluar daerah dan sudah tiada kabar lagi dimana keberadaannya.
Ia adalah seorang anak yang cerdas, terbukti dari SMP hingga kuliah ia selalu mendapatkan beasiswa, hingga lulus menjadi seorang Sarjana Tehnik dari Universitas di Jakarta (saya lupa nama universitasnya), dengan nilai IPK 3,7.
Namun dengan hal itu tidak serta merta membuat kehidupannya berjalan mulus, ia masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, hingga ia pulang dan menjadi seorang marbot masjid.
Selama beberapa bulan ia menjalani itu, ya bisa dibilang jika untuk kecukupan sehari hari masih bisa dibilang cukup, namun dengan ilmu yang ia miliki, dia mulai berpikir untuk berhijrah, entah apa yang menjadi pemikirannya saat itu, dia memilih BALI untuk tujuan hijrahnya, padahal dia belum sama sekali mengenal Bali itu seperti apa, bagaimana lingkungannya, yang ia pikirkan di bali adalah, mungkin ia bisa memanfaatkan ilmu yang ia dapatkan selama ini.
Bermula dari situ ia bilang kepada pengurus masjid yang sekaligus menjadi ketua RW di kampungnya itu,
"Pak RW, saya kan sudah lama disini, saya ingin hijrah, saya ingin memperbaiki masa depan saya" Tutur dia
"Oh kamu pengen hijrah, mau kemana?"
Jawab pak RW
" saya mau ke Bali pak" jawabnya
" lho, emang kamu sudah tahu bali itu seperti apa? Di Bali itu susah cari masjid lo, kita disana minoritas , dan disana banyak bule bulenya, kamu sanggup? Pikir pikir dulu deh!!"
"Oh ya? Wah saya malah baru tahu itu pak, kalau cari masjid susah, yaudah pak, saya pikir pikir dulu kalau gitu"
Akhirnya iapun mengurungkan niatnya itu, selama tiga hari ia sholat istikharah memohon petunjuk, dan pada akhirnya ia mantap untuk hijrah ke Bali,
Keinginannya itupun juga sempat di tentang oleh kakak perempuannya,
"Teh, saya pengen Hijrah ke Bali, mohon do'anya"
"Apa!!!, kamu mau ke Bali? emangnya kamu sudah tahu Bali? Mau jadi apa kamu ke Bali, disana itu cari masjid susah, banyak bulenya, banyak orang telanjang, dan cari makan halal susah, ngapain kamu kesana, kelaparan kamu nanti "
"Teh, teteh sudah menyekolahkan saya sampai saya lulus, di SD teteh menempatkan saya di Madrasah ibtidaiyyah, di SMPnya Madrasah Tsanawiyah, SMAnya Madrasah Aliyah, hingga kuliah pun saya tinggal di asrama dengan lingkungan masjid, apa itu masih belum cukup teh? InsyaAllah iman saya masih kuat, sedikit sedikit ilmu agama saya masih bisa menjadi modal buat saya teh, ya syukur syukur saya bisa memanfaatkan ilmu agama saya disana.."
Dengan penjelasannya tersebut, akhirnya kakaknyapun mengijinkan, dan kembali lagi, esoknya ia minta ijin ke pak RW dam menceritakan tentang kebulatan tekadnya itu untuk hijrah ke Bali.
"Pak, niat saya sudah bulat, saya ingin hijrah ke Bali, mohon do'a dan restunya pak"
"Hemm,gitu, kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, ya saya gak bisa berbuat apa apa lagi, semoga itu menjadi yang terbaik buat kamu nanti," jawab pak RW, kemudian pergi kebelakang mengambil sesuatu, dan diberikanlah itu kepada temen saya.
"Ini, bawa ini, sekarang kamu atur arah kiblatnya, kalau nanti kamu disana tidak menemukan masjid, kamu bisa pakai kompas ini, dan ini ada sajadah, gunakan ini saat kamu disana, mohon maaf, bapak cuma bisa kasih ini sebagai bekel kamu, jadikan ini sebagai SENJATA kamu, saat kamu sedang kesulitan, saat kamu sedang ada masalah, bahkan saat kamu sudah berhasil nanti, ingatlah bahwa kamu masih punya Allah"
---------+
"Jadi gitu mas, itulah yang membuat saya kuat sampai saat ini, ya intinya, HANYA INI SENJATA YANG SAYA BAWA...!!!"
Kembali, hal itu membuat hati saya bergetar dan terenyuh..
Subhanallah, Maha Suci Allah dengan Segala KaruniaNya,
Dengan SENJATA itu ia bisa melewati kesulitan,
dengan SENJATA itu ia bisa tetap TEGAR menjalani kehidupannya yang sulit,
Dengan SENJATA itu ia tetap bisa SABAR dalam menerima segala ujian,
Dengan SENJATA itu ia masih bisa GIGIH berjuang memperbaiki kehidupan,
Dengan SENJATA itu, Alhamdulillah.. kini ia telah mendapatkan PEKERJAAN yang layak untuknya,
Dan saya yakin, dengan SENJATA itu, ia akan menjadi ORANG, yang ditinggikan derajat sosial dan akhiratnya.. InsyaAllah..Aamiin..
Bersambung....
NB: Ingatlah Allah dalam setiap langkah
1 Januari 2018
Nusa Dua, Bali
@Awyimam

"Hanya Celana ini yang Saya Punya"


Oleh: Awy Imam
Hasil gambar untuk celana formalDalam sebuah interview di sebuah perusahaan BUMN, salah satu teman saya bercerita, tentang bagaimana ia bisa diterima disana, dan apa saja yang ditanyakan, dan bagaimana jawabannya.
Dari kesekian interview yang dilewatinya, tibalah ia dihadapkan dengan sebuah pertanyaan tentang penampilan,
"Ok, sekarang saya ingin anda menjawab pertanyaan ini, tolong beri nilai dari angka 0 sampai 10 tentang penampilan anda, berapa nilai yang anda kasih untuk diri anda?" tanya penginterviewnya
Dalam pemikiran manusia normal mungkin jawabannya adalah 6,7,atau paling tinggi 8 ya, karna memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, namun jawaban temen saya ini sangat mengejutkan, dengan lantang dan tegas iapun menjawab
"10"
Sontak hal itu membuat sang penginterview terperangah dlongap dlongop tak berdaya..
"Sebentar sebentar, tolong jelaskan pada saya, bagaimana anda bisa dengan lantang menjawab bahwa penampilan anda itu bernilai 10?"
Dengan tegas temen saya inipun menjawab,
"Buk, dari kesekian yang ibu lihat dari diri saya ini, dari bawah sampai atas ini, hanya CELANA ini yang saya punya, sepatu ini, baju ini, dasi ini, semua adalah hasil pinjaman dari orang, jadi bagaimanapun bentuknya, bagaimanapun terlihatnya penampilan saya, ini adalah penampilan terbaik saya, yang harus saya hargai, bagaimana saya tidak bersyukur dan menghargai bantuan mereka, mereka sudah membantu saya dengan ikhlas dan penuh kerelaan, bagi saya semua ini sudah sangat pantas untuk saya beri nilai 10"
Dan ibu ibu itupun terdiam 128.000 bahasa mendengar jawaban itu,
Termasuk saya yang mendengarkan cerita ini,
Hati saya bergetar, mata saya berkaca kaca, bagaimana ia bisa sangat menghargai bantuan orang lain, bagaimana ia bisa menjelaskan dengan lantang tentang kebaikan orang lain yang turut membantunya, sekecil apapun itu..
Alhamdulillah
Kini ia sudah diterima di perusahaan itu, dari ratusan orang dengan seleksi yang sangat ketat,
Semoga Allah melancarkan pekerjaannya, memberkahi rizkinya, dan mencukupi keluarganya..Aamiin
*cerita pagi ini
Sabtu, 30/12/17
Nusa Dua Bali
@awyimam

Di siksa atau di Manja

Di siksa atau di Manja
Dalam perjalanannya, hidup memang tak pernah di ketahui arah berlabuh, meski telah terancang oleh rencana,
namun yakinlah, selama hidup kita masih di dunia, jalan itu akan selalu ada,
kadang kita terlalu takut dg sesuatu yg belum tentu ada dan terjadi,
sehingga membuat hidup menjadi tak karuan terpontang panting tak jelas kemana,
Tujuan hidup memang sudah jelas, yaitu mati,
namun menjalani kehidupan itu yg harus benar benar terkonsep rapi,
karna saat mati jalan itu cuma ada dua, di siksa atau di manja..

Siapa Temanmu?

Siapa Temanmu?
Jika kamu berteman dg pandai besi, ya kamu akan terkena asapnya, jika kamu berteman dg penjual minyak wangi, ya kamu akan tersrempet wanginya, itu analogi dari Nabi yang disampaikan melalui sabdanya,
Memang teman adalah salah satu faktor penting yg dapat mengubah kepribadian kita.
Namun jika kamu sudah terlanjur punya temen seorang pandai besi , ya kamu kasih aja dia minyak wangi, yg kamu beli dari temenmu yg jualan minyak wangi, biar sama sama wangi..
Ya, mau berteman dengan siapapun, boleh boleh saja, tapi kuatkan dirimu dulu, kuatkan hatimu dulu, jika pondasimu sudah kokoh, maka takkan ada beda lagi antara minyak wangi dan pandai besi, karna kamulah sang pemegang minyak wangi itu..
Kayaknya sih gitu..

Khusnudzon Praduga Tak Bersalah

Hasil gambar untuk baik sangkaKhusnudzon
Jika dalam hukum negara, setiap orang yang bermasalah dengan hukum berhak bahkan wajib mendapatkan benteng dengan gelar praduga tak bersalah, meskipun ia dituduh mencuri, merampok, dan lainnya, ini sebagai bentuk pengakuan, bahwa fitrah manusia adalah baik, sampai ada bukti kalau ia benar benar telah bersalah, dan yg berhak memutuskan bahwa ia bersalah atau tidak bukanlah polisi, pengacara, atau kita, tapi hakim yg tertinggi, kita mau ngomong apa, mau apa aja, tetap keputusan ada di tangan hakim.
Begitu juga dengan kehidupan kita, seberapa sering kita melakukan dosa, kesalahan, kekhilafan, dengan title yang bermacam macam dari seseorang, kamu pendosa, kamu musyrik, kamu kafir, yang berhak menentukan itu semua bukanlah kita sebagai sesama manusia, anggaplah orang itu adalah ustad, guru, teman, ya mereka semua mengatakan itu dalam kapasitasnya sebagai manusia, sepengetahuan mereka ya cuma sekedar sampai situ, meskipun apa yg mereka katakan benar, atau dianggap benar, tapi tetap, keputusan apakah si praduga ini benar benar salah atau tidak, itu ada di tangan Sang Hakim..
Allah Azza Wajalla..
Bisa jadi Allah mengampuni, ya karna memang Ia adalah Sang Maha pengampun,
atau bisa jadi Ia menghukum, Ya karna memang Ia Sang Maha Kuasa,
Sang Maha Adil,
yang tetap ada padaNya sifat Rahman dan Rahim..
Wallahua'lam..

Menjadi orang sebab atau akibat

Menjadi orang sebab atau akibat
( oleh oleh seminar bang lubis feat cuplikan film Kungfu panda 2)
"bagaimana caramu melakukannya? bagaimana caramu menemukan kedamaian, aku telah mengambil orang tuamu, segalanya, aku melukaimu seumur hidupmu." tanya Shen dengan heran.
"lihatlah intinya Shen, luka selalu sembuh."
"tidak, luka selalu terobati." Sahut Shen.
"oh ya, apa yg dilakukan luka? mereka memudar, kurasa?" jelas po.
"aku tak peduli apa yg dilakukan luka,"
"kau harus peduli Shen,,kau harus merelakan masalalu karena itu tidak berarti lagi, satu satunya hal yg berarti adalah kau memilih menjadi apa sekarang." jelas po
"kau benar.." namun Shen lebih memilih hidup dg masalalunya yg kelam, hidup dengan rasa ketakutan, kebencian, yang pada akhirnya itu menghancurkan dirinya sendiri.
berbeda dg po si panda, ia teringat kata kata ayah angkatnya si angsa,
"oh po, kisahmu mungkin tidak berawal dengan bahagia, tapi coba lihatlah sekarang, kau mempunyai aku, kau mempunyai kungfu, dan kau mempunyai mie!"
ya po tak ingin lagi menjadi sesosok akibat, yg hidup dg bayang bayang masalunya yg menyakitkan, ia lebih fokus dg yg ia punyai sekarang, dan lebih fokus ke masa depannya, ya, po adalah contoh sebagai sosok sebab, yg kini ia dikenal sebagai sosok ksatria naga.. 
#semogabermanfaat

Musuh Manusia yang Sesungguhnya

Sesungguhnya musuh manusia itu adalah apa yg tidak di ketahuinya.
Ya,, apapun yang terjadi, meskipun harus bersakit sakit , selalu mencoba untuk memerangi ketidak tahuan,
yakinlah segala ilmu akan tepat di gunakan pada saatnya nanti,
seseorang pasti akan menemukan apa yg ia cari, karna ia mengetahui apa yg ia cari,
bagaimana ia akan menemukan apa yg ia cari, sedangkan ia sendiri tidak mengetahui apa yg ia cari,
bagaikan sebuah kerajaan catur, ilmu itu akan berguna dg semestinya,
menempatkan diri tepat pada tempatnya,
dan berguna sesuai apa yg di butuhkan,
namun yg perlu di ingat adalah,
ilmu itu sangatlah luas,
sedangkan usia amatlah sedikit,
jadi pilihlah ilmu dg bijak,
pilihlah yg terbaik untuk dunia akhirat,
agar ilmu tidak di miliki dg sia sia..

Sebaik-Baik Cita-cita

Foto Awy Imam.Sebaik cita cita
Awy, apa cita cita kamu?
Pertanyaan yang benar benar sangat sulit untuk dijawab dikala itu, saat masa masa masih di madrasah ibtidaiyyah,
Selain bingung tentang hal apa yang aku ingin menjadi, juga masih bertanya tanya, sebenarnya cita cita itu apa?
Ya benar, cita cita adalah ingin menjadi apa kamu nanti, jadi seperti apa? Ingin jadi seperti apa kehidupanmu saat dewasa nanti, yang sesuai passion dan kesukaan kamu?
Kadang kala aku ingin jadi pelukis, karna aku sangat suka sekali menggambar dikala itu, tetapi kadang kala aku ingin jadi pemain sepak bola, karna setiap disekolah sering main sepak bola, ya intinya aku ingin menjadi apa yang aku sukai, sampai akhirnya aku menemukan jawaban yang pas tentang pertanyaan itu, hasil dari nyontek buku kakakku yang bertuliskan
"Cita cita : Berguna bagi agama, nusa, bangsa, dan negara"
Entah apa maksud dari cita cita itu, karna masih mengambang gak jelas, kurang spesifik, di awang awang, kamu mau jadi apa sebenarnya?
Tapi ya itu, karna keplin plannya pikiranku waktu itu, ya ku tulis saja demikian,
Pas banget untuk menggambarkan ketidaktahuanku tentang rencana masa depanku sendiri.
Sampai disini baru aku sadar, ternyata cita cita seperti itu sungguh sangat tepat, ketika para pengejar cita cita tak kuasa untuk sampai, maka apa yang harus dibuat? Bercita cita jadi pilot, ternyata hanya sampai jadi sopir angkot, bercita cita jadi polisi, apalah daya hanya sampai jadi kuli,
Perjalanan hidup memang tak semulus cewek iklan di tivi, yang dalam waktu sekejap sudah kinclong sendiri, kadang kala butiran butiran batu koral menyandung dan penuh duri.
Untuk para pengejar cita cita yang belum sampai, ubahlah cita citamu mulai dari sekarang, "Berguna bagi agama, nusa dan bangsa"
Saat jadi sopir atau kuli, siangnya bekerja, malamnya mengaji, ngumpul bikin organisasi, organisasi pecinta Masjid misalnya, dengan temen temen seprofesi yang lain, insyaAllah berkah hidup loe, itu dalam kontek berguna bagi agama ya, lalu yang berguna bagi nusa dan bangsa apa?
Ya bikin aja komunitas, misal, komunitas kuli peduli bencana, peduli gempa, peduli banjir, atau apalah, yang intinya apapun profesi kamu saat itu, kamu sudah menjadi berguna bagi agama, nusa dan bangsa, dan tercapailah cita citamu..
Jadi apa lagi? Saat anak anakmu nanti bertanya, cita cita ayah apa? Dengan pedenya kamu jawab, "Berguna bagi agama, nusa dan bangsa, dan lihatlah nak, ayah sudah meraihnya.."
Sudah..