By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
▶️ Tanda-tanda Kerinduan Kepada Allah
1.TANDA PERTAMA
Bahagia & senang dengan ibadah-ibadah & keta'atan-keta'atan karena perasaan seorang hamba di dalamnya adanya kedekatan dengan Rabbnya.
Bahagia & senang dengan ibadah-ibadah & keta'atan-keta'atan karena perasaan seorang hamba di dalamnya adanya kedekatan dengan Rabbnya.
Dia mendapatkan ketika beribadah, (ketika melaksanakan keta'atan), manisnya iman, lezatnya
bermunajat, kedekatan dengan pengurus semua makhluq, hatinya tenang, jiwanya tentram, matanya sejuk. Maka ketika itu tidak ada kelelahan dalam beribadah, dia begitu bergembira dan senang untuk melakukan beribadah.
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا
"Katakanlah, dengan karunia Allāh dan rahmatNya, dengan sebab itu hendaklah mereka bergembira." (Yūnus 58)
Kondisi seorang mu'min dalam melaksanakan keta'atan dan ibadah itu ada 2 kondisi
- KONDISI PERTAMA
Bersegera melakukan kewajiban , baik dari amalan-amalan hati & badan dan berupaya untuk menyempurnakannya. Hal itu karen sesuatu yang paling dicintai Allāh , yaitu seorang hamba mendekatkan diri dengan kewajiban-kewajiban.
Bersegera melakukan kewajiban , baik dari amalan-amalan hati & badan dan berupaya untuk menyempurnakannya. Hal itu karen sesuatu yang paling dicintai Allāh , yaitu seorang hamba mendekatkan diri dengan kewajiban-kewajiban.
Sebagaimana dalam hadits Qudsi:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
"Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku cintai daripada apa yang aku wajibkan kepadanya."(HR, Bukhari 6502)
- KONDISI KEDUA
Memperbanyak sunnah (nawāfil) dan menggunakan waktu dalam hal jtu.
Memperbanyak sunnah (nawāfil) dan menggunakan waktu dalam hal jtu.
Karena keta'atan-keta'atan sunnah itu jalan menuju kecintaan kepada Allāh Jalla wa 'Ala. Sebagaimana dalam sebuah hadits Qudsi:
مَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
"Tak henti-hentinya hambaKu mendekatkan kepadaKu dengan yang sunnah-sunnah, sehingga Aku mencintainya."(HR, Bukhari 6502).
2.TANDA KEDUA
Tanda kerinduan kepada Allāh yang kedua yaitu memperbanyak dzikir dan istighfar agar selalu lisannya basah, dan hatinya menyambung dengan Allāh dan jiwanya rindu kepada Rabbnya & pengurusnya.
Tanda kerinduan kepada Allāh yang kedua yaitu memperbanyak dzikir dan istighfar agar selalu lisannya basah, dan hatinya menyambung dengan Allāh dan jiwanya rindu kepada Rabbnya & pengurusnya.
3.TANDA KETIGA
Menjauhi maksiat dan kemungkaran dan sebab-sebab maksiat dan kemungkaran.
Menjauhi maksiat dan kemungkaran dan sebab-sebab maksiat dan kemungkaran.
Karena kemaksiatan dan kemungkaran itu penghalang yang menghalangi hati dari Allāh Jalla wa 'Ala dan pemutus atau penghalang yang melemahkan kerinduan kepada Allāh dalam hati seorang hamba, bahkan bisa menutupi hati seorang hamba.
Berkata Yahya bin Mu'adz: "Tanda kerinduan kepada Allāh itu adalah mengekang anggota badan dari berbagai macam hawa nafsu (syahwat)."(Madaariju Assaalikin 3/513).
4.TANDA KEEMPAT
Tanda rindu kepada Allāh adalah betul-betul waspada dari segala sesuatu yang menyibukkan & mengotori hati, menghalangi hati dari rindu kepada Allāh, baik dari berlebih-lebihan dalam memandang, berbicara atau mendengar, makan, minum, berpakaian. Dan hal ini hukumnya mubah, maka bagaimana dengan yang diharamkan dan yang samar-samar, tidak diragukan lagi lebih waspada .
Tanda rindu kepada Allāh adalah betul-betul waspada dari segala sesuatu yang menyibukkan & mengotori hati, menghalangi hati dari rindu kepada Allāh, baik dari berlebih-lebihan dalam memandang, berbicara atau mendengar, makan, minum, berpakaian. Dan hal ini hukumnya mubah, maka bagaimana dengan yang diharamkan dan yang samar-samar, tidak diragukan lagi lebih waspada .
Jikalau terjadi sesuatu yang melalaikan/menyibukkan hatinya dia segera beristighfar dan berdzikir.
5. TANDA KELIMA
Tanda kerinduan kepada Allāh Jall wa 'Ala yang kelima adalah bersegera bertaubat nasuha ketika meremehkan yang diwajibkan atau terjerumus ke dalam kemaksiatan dengan syarat-syarat yang syar'i;
⑴ menyesal
⑵ berlepas dari maksiat
⑶ bertekad untuk tidak melakukannya lagi
Tanda kerinduan kepada Allāh Jall wa 'Ala yang kelima adalah bersegera bertaubat nasuha ketika meremehkan yang diwajibkan atau terjerumus ke dalam kemaksiatan dengan syarat-syarat yang syar'i;
⑴ menyesal
⑵ berlepas dari maksiat
⑶ bertekad untuk tidak melakukannya lagi
Itu adalah hubungannya dengan hak Allāh, adapun yang keempatnya adalah hubungannya dengan hak hamba, yaitu:
⑷ mengembalikan kezhaliman kepada ahlinya atau meminta maaf kepada mereka.
Demikian, semoga bermanfaat.
By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
0 comments:
Post a Comment