Monday, July 18, 2016

"YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"

Menjadi jomblo sebenarnya tidak lantas membuat hatiku galau dikala itu, karna disetiap aktifitas - aktifitas yang kujalani, selalu ada alasan yang membuat semangat hidupku berkobar-kobar.
Mengabdikan diri dalam aktifitas organisasi begitu sangat menyenangkan, di pagi hari bekerja menjemput rizki, dimalam hari bersua para sahabat menjalankan misi, iya misi, misi meraih Ridho Illahi.. Ceilehhhh.. 
Namun ya, yang namanya jadi jomblo sipil (maksudnya jomblo yang tercatat di KTP), setiap gerak geriknya serasa ada yang kurang, apalagi ketika teriakan "Jomblo" itu terseriwing ditelinga, serasa MAKDEG di hati.. eahhh..
Dengan perasaan seperti itu yang tiap hari, membuat lintas pikiranku terbayang untuk "MARRIED", iya, Nikah, tapi itu cuma imajinasi aja sih, sama sekali gak kebayang kalau akan kesampaian. hemm..
Maklumlah, dengan pekerjaanku yang masih amburadul gak jelas kala itu, kata NIKAH itu sudah jadi bayangan semata tiap hari.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, abad berganti abad, eaah, tua amat pak, (gak koq, sampe tahun aja yang ganti), hanya satu do'a yang kupanjatkan untuk memenuhi keingananku tersebut.
Bukan do'a "Ya Allah tolong berikan aku jodoh yang cantik, sholihah, baik hati dan tidak sombong" bukan..bukan..
Bukan juga do'a "Ya Allah kirimkanlah aku ibu ibu yang nawarin anaknya ke aku untuk dijadikan mantu" Eah.... gak mboiss..
tapi do'a ini cukup universal, dimana kepasrahan adalah menjadi yang utama, karna dalam pikiranku kala itu,
"Percuma punya cewek cantik tapi gak bisa dinikahin,
percuma punya inceran cewek sholihah tapi gak bisa dilamar lamar,
percuma punya demenan manis dan imut tapi cuma nambah nambahin dosa tiap hari karna gak halal halal"
Iya, semua itu percuma, calon sudah ada, tapi tidak jadi jodoh beneran.. kan nyesek..
maka do'aku kala itu adalah "YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"
Setiap hari do'a itu kupanjatkan, bukan karena apa, tapi memang itulah yang aku perlukan,
ketika penghasilan yang tidak memberikan janji untukku mengikat janji,
ketika calon yang tak pasti untukku bisa menikahi,
Memang Allah menjanjikan kepada siapa saja yang mau nikah akan terpenuhi, tapi yang namanya rasa takut pasti ada, iya, gak, iya, gak, yang dominan selalu kata "GAK"..
itulah yang melatar belakangi do'aku itu terus ku sampaikan..hemm
Beberapa waktu lamanya, tanda tanda pengabulan do'a itu mulai muncul, gak tahu dari mana awalnya aku bisa mengenal seorang wanita yang tiba tiba hadir dihidupku, hanya bermula dari obrolan sehari di BBM, sharing ini dan itu, sampai pada akhirnya sampailah pada obrolan tentang pernikahan, awalnya cuma candaan,
"Sudah berani nikah belum?"
"Yaelah, siapa takut!!" dengan gaya sok gagah
"Aku gak mau ya orang yang hanya ngomong doang, kalau memang berani jangan kebanyakan gombal, langsung datangi keluarganya.."
MAKDEGGGGG... seakan ada petir menyambar dijantungku, seorang cowok ditantangin kayak gitu gitu loh..
sontak saja tak bales..
"Oke.. siapa takut.. akan kudatangi keluargamu, siapa, dimana tempatnya? tak BUKTIKANNNNNN.... (padahal ngomong doang)
"Oh, oke, kalau gitu datangi pamanku yang ada di ......... (sensor), hari minggu besuk, kalau kamu memang berani"
"Oke oke.. tunggu saja ya.. emang guwe cowok apaan, gitu doang gak berani.." (eaaa...jantungku mau copot coyyyy...)
Singkat cerita, hari minggu itu aku datang juga ketempat pamannya, dengan perasaan penuh deg deg serr, kuberanikan juga kesana, jangankan kenal lama, bahkan cuma sekali aku ketemu ni cewek, dan itupun masih rada rada gak jelas sama tampangnya, eh koq tiba tiba udah seserius ini gitu loh, aku kan jadi mikir, apa iya ini jawaban dari do'aku itu..hemm...
Oke, sampai disana akupun disambut dengan baik, dikasih makan, minum, dan lain lain, sampai pada saat mau pulang, eh ditahan sama cewek ini, "Mas jangan pulang dulu, pamanku mau ngomong" eaaaaaa.... mau tau gimana jantungku saat itu.. makin MBLUDAG gak karuan coy..GERRR GERRR GERRR...huh hah, huh hah.. seolah nafasku gak bisa terbendung kayak baru lari marathon 100 kilo meter, kira kira guwe mau diapain ya, moga aja gak dimakan" ;D
Pelan pelan sang pamanpun mendekat kepadaku dan berkata:
"Gimana? udah mantep belum? kalau udah ya jangan ditunda tunda lagi, gek ndang cepett"
Bluwar...Bluwarr..Bluwarr...suara jantungku makin menggelegar...
"Hehe.. ya pengen kenal dulu, masih baru kenal koq lek.." spontanitas cengar cengir jawabnya.. ;D
"Ya kalau emang udah yakin, besuk biar orang tuanya saling ketemu, ben gak KESUWENNNN"
AAAAAAA.......
ini beneran ya, halo halo, tampar,,tampar, tampar muka guwee...
koq bisa seserius ini sih, padahal kalau dipikir pikir, saya ini punya persiapan apa, uang? oh no, utang banyak iya, kerjaan mapan? oh no, bahkan waktu itu lagi nganggur belum punya kerjaan..
MasyaAllah.. memang bener bener, kalau emang Allah menghendaki, maka hanya tinggal "KUN" dan jadilah ia..
Begitulah yang kurasakan, ketika takdir Allah sudah berbicara, maka apalagi yang patut di ucapkan kecuali kata "Alhamdulillah..."
Kisah ini nyata lo ya, diambil dari pengalaman pribadi, bukan niat untuk apa apa, tapi intinya hanya ingin memotivasi bagi para jomblo diluaran sana, jangan pernah takut untuk berjuang, gak ada itu alasan miskin, gak punya uang, gak punya kerjaan, asal loe yakin dan emang bener bener siap, maka segeralah menikah, jika memang belum siap, maka berdo'alah seperti do'aku tadi..InsyaAllah..
Jadi inget kata katanya ustad Salim A.Fillah, Wanita yang bisa menerima lamaranmu dengan keadaan demikian, tentulah ia adalah wanita Pejuang"
Betul banget, Istriku sekarang adalah seorang pejuang.. I love You istriku tersayang.. Nelly Cahaya Petunjuk.. 
Bersambung...........
Awy Imam
18 Juli 2016
Nusa Dua, Bali

0 comments:

Post a Comment