Monday, December 22, 2014

Pertemuan Terakhir dengan Ibu

Pada saat itu matahari masih bersinar hangat, karna waktu masih menunjukan pukul 08:30 pagi, akupun berpamitan kepada ibuku untuk kembali kepulau harapan, Bali, karna dipulau itulah aku bekerja mencari nafkah, dan pengalaman hidup.

"Mak, pamit dulu ya, do'akan anakmu sukses, krasan, dan sehat selalu.." sambil kucium tangan ibuku.

"Ya le, hati hati disana, semoga sukses, jaga kesehatan, dan jangan lupa Sholatnya jangan ditinggalin, Mak'e slalu mendo'akanmu disini, dan

Thursday, December 18, 2014

Raja dan Pembantu yang Ridha

Suatu hari sang Raja pergi berburu ditemani pembantunya, Tanpa diduga, sang Raja mengalami kecelakaan, sehingga salah satu jarinya terpotong. Raja menjadi sedih dan kesal, akan tetapi dengan polos pembantunya meminta sang Raja untuk bersyukur atas kejadian yang telah menimpanya tersebut, sambil meyakinkan bahwa segala sesuatu yang menimpa kita pasti ada hikmahnya. Mendengar itu, Raja marah dan memerintahkan pengikutnya agar memenjarakan sang pembantu.

Pada lain kali, sang
Raja pergi berburu lagi, kali ini sendirian. Ditengah jalan , Raja desergap oleh segerombolan dari suku primitif yang perkasa. Mereka menangkap Raja dan bermaksud mengorbankannya untuk para dewa. namun, mereka membatalkan rencananya dan melepas sang raja karena melihat tangannya yang cacat. Persembahan bagi dewa mestilah manusia yang sempurna tubuhnya.

Sepulangnya dari kejadian tersebut, Raja ingat kebenaran ucapan pembantunya, dan memerintahkan agar ia dilepas. ketika bertemu pembantunya, raja menyampaikan terima kasih sambil berkata, " Masih ada ganjalan dihatiku sehubungan dengan ucapanmu. benar ada hikmah dalam kecelakaan yang menyebabkan salah satu jariku terputus, akan tetapi, apa hikmahnya engkau dipenjarakan..?"

sang pembantu menjawab, "Kalau baginda tak memenjarakan hamba, niscaya hamba sudah dijadikan korban bagi para dewa."

Sikap menerima segala sesuatu sebagai kebaikan yang penuh hikmah inilah yang biasa disebut sebagai 'Ridha"

Mahar Terindah

Ilustrasi cinta
Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah memendam rasa cinta yang begitu besar kepada Ummu Sulaim, dan memutuskan untuk meminangnya, Namun, meski Abu Thalhah berkata dengan sopan dan rasa hormat diluar dugaan, jawaban Ummu Sulaim sungguh menyesakkan dada.

"Sesungguhnya aku tak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang, engkau seorang kafir dan aku seorang muslimah. Maka, tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba engkau tebak apa keinginanku?'

"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan.?"

Tali Cinta Manusia

Dimalam hari, ia mendengarkan kata kata ibunya yang berdiri menghadap kiblat disudut kamarnya. dengan penuh perhatian, ia mengamati ibunya sholat, bersujud, rukuk, duduk, pada jum'at malam itu. Ia masih anak-anak, ia melihat dan mendengarkan ibunya berdo'a untuk seluruh muslim, pria dan wanita, menyebut nama nama mereka dan meminta Allah menganugerahkan rezeki, kebahagiaan, dan rahmat pada mereka. dengan seksama ia mendengarkan, apakah ibunya menyebut dan meminta sesuatu dari Allah untuk dirinya sendiri?

Anak itu adalah imam hasan yang terjaga hingga pagi, tak melepaskan tatapannya dari sang ibu, Siti Fatimah.

Ia menanti-nanti, apakah ibunya akan berdoa untuk dirinya sendiri dan apa yang akan dimintanya dari Allah Swt..?

Wanita Tua yang Tulus

Tersebut seorang perempuan tua miskin, bersahaja. setiap hari dia mengelilingi kota untuk mengerjakan apa saja, demi mencari nafkah ala kadarnya bagi diri dan keluarganya. setiap sore, diapun mendatangi sebuah masjid yang sama, demi membersihkan halamannya, dengan memunguti dedaunan yang rontok dari pepohonan yang rindang disana. Begitulah hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. sehingga semua jamaah masjid tak lagi asing dengannya.

Perempuan tua itupun menjadi semakin uzur, sehingga suatu hari, jamaah masjid berinisiatif membersihkan halaman masjid dari daun yang berguguran, dengan maksud membebaskannya dari pekerjaan yang mungkin sudah mulai terlalu berat baginya.

Seperti biasa, hari itu sang ibu tua datang kemasjid. betapa kagetnya ia, ketika mendapati halaman masjid telah bersih dari rerontokkan dedaunan. Diapun menangis. para jamaah terkejut, dan jatuh iba padanya, ketika ditanya apa gerangan yang membuatnya begitu bersedih, perempuan tua itupun menjawab, "Aku sudah tua, tak ada yang bisa kulakukan untuk kanjeng nabi, maka setiap hari kupunguti dedaunan yang rontok untuk membersihkan halaman masjid ini. Namun, bukan itu saja yang membuatku bersedih, Setiap saat memungut selembar daun, aku membacakan sholawat bagi beliau. kini tak ada lagi kesempatan bagiku untuk menyatakan cintaku kepadanya... "

Petani yang Ridha

Alkisah, Seorang petani memiliki kuda yang sangat bagus, seorang hartawan sangat ingin membeli kuda itu. Harganya tak tanggung-tanggung, 50 juta. akan tetapi, sang petani dengan sopan menolak karena diapun juga sangat menyukai kuda tersebut.
banyak orang menyesali sang petani yang tak menukar kudanya dengan uang sebesar itu, tak dinyana, tak diduga, suatu hari hilanglah kuda si petani, maka orangpun mulai menyalahkannya. "mau dibeli segitu mahal kok gak bol
eh, sekarang kudapun raib" rugi besar dia. mendengar itu sang petani berkata, "Yang aku tahu

Bambu yang Berduka

Alkisah, terasinglah sembilah bambu dari rumpunnya, dan kini ia lahir sebagai sebuah seruling. ia dirundung duka dan kerinduan yang berkesudahan. setiap kali ditiup, suaranya sendu menyayat hati. rasa terpisah dari induknya membuat dia menyanyi penuh duka dan kerinduan.

Dengarkan nyanyian sendu Seruling bambu,
Menyayat selalu,

Sejak direnggut dari rumpun rimbunnya dulu,
Alunan lagu sedih dan cinta membara
Rahasia nyanyianku, meski dekat
Tak seorang pun dapat mendengar dan melihat

oh, andai ada teman yang tahu isyarat
Mendekap segenap jiwanya dengan jiwaku

Wednesday, December 17, 2014

Semakin kamu dewasa, orang tuamu semakin tua

Ketika kita merasa bahwa kita sudah semakin dewasa, maka pada saat itulah orang tua kita juga semakin tua, dan disaat itulah tugas kita untuk memuliakan mereka, karna tiadalah sesorang itu menjadi dewasa jika ia menelantarkan kewajibannya kepada orang tua.

Bicara tentang orang tua, memang takkan pernah bisa sempurna, sesempurna kasih sayang mereka, seberapapun pujian kita kepada mereka itu takkan pernah cukup untuk menggambarkan bagaimana cintanya mereka kepada kita, meskipun kita sering menganggap sikap mereka kepada kita biasa biasa saja, atau mungkin kita merasa bahwa perhatian mereka tak begitu istimewa kepada kita, kita sering mengecewakan mereka dengan hal hal yang kita anggap sebagai bentuk kemarahan atau kekecewaan kita karna tak diperhatikan, kita selalu menuntut lebih kepada mereka atas apa yang kita inginkan, bahkan tak jarang kita melakukan kenakalan-kenakalan yang hanya untuk menarik perhatian mereka, yang sebenarnya hanya membuat mereka bersedih.

Membuat ibu bersedih

Mungkin itulah yang menjadi penyesalan terbesar terhadap hidupku, ketika aku tahu bahwa hal itulah yang pernah kuberikan kepada ibuku, aku akan menceritakan sedikit pengalaman terburuk yang pernah  kulakukan kepada ibuku, semoga bisa menjadi pelajaran agar cerita seperti ini tak lagi pernah terjadi.

Cahaya itu untuk siapa?

Ketika saya bertanya tentang sebuah lampu, sebenarnya cahaya lampu itu untuk menerangi siapa? Tentu jawaban yang umum adalah bahwa cahaya lampu itu ya untuk menerangi ruang yang gelap, agar seorang yang didekatnya bisa melihat.
Itu benar, tapi ada yang lebih benar lagi, sebenarnya lampu itu bercahaya untuk menerangi dirinya sendiri, yang dengan cahaya itu materi disekitarnya turut merasakan manfaatnya, ruang yang gelap menjadi terang, dan semuanya jadi jelas terlihat.

Ya, begitupun dengan kita, untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, menjadi inspirasi bagi orang lain, menjadi motivasi bagi orang lain yang mengenal kita, menjadi seorang yang berpengaruh besar bagi manusia, itu semua harus dimulai dari sikap diri sendiri, ketika kita bisa menyalakan sinar dalam diri kita, sinar kebaikan, kejujuran, kelembutan, kasih sayang dan yang lainnya, tentu orang disekitar kita akan turut merasakan kemanfaatan dari diri kita, yang sebenarnya itu semua bertujuan untuk kebaikan diri kita sendiri.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

 (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni.)

Tuesday, November 18, 2014

Dracula dan Kenyataan Sejarah

Dracula dalam Kenyataan Sejarah Dunia Ketika mendengar kata Dracula, maka yang terbayang adalah sosok menyeramkan dengan taring tajam yang haus darah. Sebuah imajinasi mengerikan dari igauan Bram Stoker dengan novelnya yang berjudul Dracula. Ternyata imaji konyol Bram Stoker mampu mencuci otak jutaan manusia sehingga tidak menyadari realita sebenarnya. Ditambah lagi film-film yang muncul dengan tema yang sama, seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Horror of Dracula (1958), Nosferatu (1922) yang dilansir ulang tahun 1979, berikut film-film yang muncul setelahnya, menjadikan sosok Dracula menjadi lebih kabur.

Wednesday, October 15, 2014

Ruang rindu

Sembunyiku dalam pekat,
Sesak penuh dalam ruang gelap,
Hanya dapat melihat dg ingat,
Wajahmu disana yg tersenyum hangat..
Ohh adinda tercinta,
Aku melamun dalam derita,
Derita sesak dalam ruang rindu yg kian menyiksa,
Namun sesekali semua itu aku lupa,
Hanya dengan membayangkan wajahmu yg ayu jelita..
Ya, di ruang rindu..
Kita bertemu....

Friday, October 10, 2014

Jikalau aku pergi

Jikalau aku pergi,
Apa ada yg peduli?
Yang dengan ucapan lembutnya ia berkata, kenapa pergi, aku tak bisa kehilanganmu,..
Jikalau aku pergi,
Apakah ada yg melarang,?
Sambil berwajah murung ia berkata, jangan pergi, aku masih membutuhkanmu,,
Jikalau aku pergi,
Apakah mungkin ada yg menangis,,?
Sambil sesekali mengusap air matanya dan bertutur, kenapa harus pergi, aku gak bisa jauh darimu..

Saturday, September 20, 2014

Warisan KAOS KAKI SOBEK


Al-Kisah seorang kaya raya (Milyarder), sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput dikumpulkanlah anak-anak tercintanya. Beliau berwasiat: "Anak-anakku... jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian, tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan ayah, walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin pakai barang kesayangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipakaikan bila ayah dikubur nanti."  Singkat cerita akhirnya sang Ayah meninggal dunia. Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaus kaki yg robek itu sesuai wasiat ayahnya. Akan tetapi pak modin menolaknya, "Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang diperbolehkan dipakaikan kepada mayat." Terjadi diskusi panas antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yang juga ustadz yang melarangnya. Karena tidak ada titik temu dipanggillah penasihat keluarga sekaligus notaris. Beliau menyampaikan, "Sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka bersama-sama siapa tahu ada petunjuk."   Maka dibukalah surat wasiat alm milyarder  buat anak-anaknya yang dititipkan kepada notaris tersebut. Ini bunyinya: "Anak-anakku pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaus kaki robek kepada mayat ayah. Lihatlah anak-anakku padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah dimana-mana, rumah mewah banyak. Tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati. Bahkan kaus kaki robek saja tidak boleh dibawa mati. Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yg ikhlas. Anak-anakku inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang sementara. Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju Allah." Semoga mengingatkan kita ya, Sob! 

Syukur Sang Bapak Tua


Seorang bapak tua berusia 80 tahun mengalami infeksi pada telinganya yang nyaris membuatnya tuli. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi atas telinganya supaya tidak kian menjadi tuli, dan bapak itupun menerimanya.
Setelah operasi sukses, dan bapak itu bisa mendengar kembali dengan jelas, maka datanglah tagihan biaya atas operasi telinganya.
Bapak itu melihat tagihan operasinya, tiba-tiba menangis. Dokter yang melihat sang bapak itu merasa iba dan mengatakan bahwa bila tagihan itu terlalu tinggi maka ia akan membebaskan biaya pemeriksaan dokter.
Maka sang bapak tua itu menjawab: "Aku Bukan Menangis Karena Uang Yang Akan Aku Keluarkan, Tapi Aku Menangis Karena Allah Telah Memberiku Pendengaran Yang Jelas Selama 80 Tahun. Namun Allah Tidak Pernah Mengirimiku Tagihan."
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسٰىهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hasyr : 19)T.T Sudahkah kita rajin mensyukuri segala nikmat dari-Nya minimal melaui lisan?sumber: FP Ust. Satria Hadi Lubis 

Tips Pintar Membagi Waktu


Sobat inspiring pernah nggak merasa bingung membagi waktu? Kerjaan ini belum selesai, pas melihat to-do-list, kok ya masih banyak tugas lain yang harus diselesaikan. Pusssiiing!
Akhirnya tidak jarang kita malah mogok ngapa-ngapain (stress sendiri nggak tahu bagaimana menyelesaikan kerjaan yang masih menggunung).
Nah berikut ini adalah sedikit tips untuk membagi waktu yang efektif, mudah-mudahan bisa berguna:
1. Sesuaikan aktivitas dengan “jam biologis” kita! Ada istilah “orang pagi” atau “orang malam”, yaitu kondisi di mana energi dan konsentrasi seseorang sedang tinggi-tingginya, ada yang berkonsentrasi tinggi kalau sudah malam, ada juga yang justru baru semangat di pagi hari.
Biasanya pada waktu-waktu ini, kerja apa saja cepat selesai. Bila kita bisa menyesuaikan aktivitas kita dengan “jam biologis” ini, insya Allah produktivitas kita bisa makin tinggi Sob!
2. Buat prioritas mana tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu (mana yang lebih penting dan mendesak), dan mana yang masih bisa dikerjakan belakangan! Nah, kerjakanlah tugas sesuai urutan tersebut. Hal ini akan mengurangi panik karena dikejar-kejar deadline!
3. Buat urutan tingkat kesulitan tiap tugas. Biasakanlah mengerjakan yang mudah dulu, supaya kita tidak menjadi frustasi atau menghabiskan terlalu banyak waktu di kerjaan yang sulit.
4. Perhatikanlah apakah seluruh tugas harus kita yang menyelesaikan sendiri, atau sebenarnya bisa kita limpahkan kepada orang lain! Belajarlah untuk mendelegasikan tugas! Jika ada tugas yang bisa dibagikan kepada teman sekelompok atau se-organisasi, percayakan dia untuk mengerjakannya! Jangan mengerjakan semua hal sendirian Sob, jika memang bisa membagi tugas, itu lebih baik!
5.Selalu ingat untuk makan makanan bergizi serta berolahraga agar tubuh tetap bugar dan segar! Kondisi tubuh yang sehat sangat baik dalam menjalankan aktivitas yang padat. Kalau kitanya cepat sakit, lemas, dan punya penyakit kambuhan (misalnya Maag), duuh... bagaimana bisa mengerjakan tugas dengan optimal? Pasti membuat manajemen waktu kita menjadi kacau balau.
6. Konsentrasi dan fokus.Di setiap mengerjakan tugas, usahakan tetap fokus dan konsentrasi agar kerjaan cepat beres! Jangan memikirkan pekerjaan lain saat mengerjakan sesuatu, ini membuat penyelesaiannya lebih lama.
7. Supaya aliran darah tetap berjalan lancar, istirahatlah selama 5 - 10 menit setiap 30 - 40 menit mengerjakan tugas!
8. Mulailah berkata “tidak” pada hal-hal yang dapat merusak alur rencana pengerjaan tugasmu!
9 Jangan mudah menerima tugas baru! Ukurlah kemampuan kita dan jumlah waktu yang kita miliki, dengan jumlah tugas yang harus diselesaikan. Jika overload... beranilah untuk menolak tugas baru yang diberikan!
Sama dengan flashdisk, diri kita juga memiliki kapasitas maksimal Sob! Flashdisk yang berukuran 8 GB yaa tidak bisa dipaksakan untuk diisi sampai 12 GB. Bahkan kalau kepenuhan kapasitas, bisa-bisa rusak dan lelet kinerjanya looh... So, jangan pernah memaksakan diri kita untuk menyanggupi setiap tugas yang diberikan oleh orang lain, bisa jadi kita malah mengecewakan diri sendiri dan banyak orang.
Semoga sukses membagi waktu dan berhasil mengerjakan setiap kewajiban dengan optimal!
Sumber: Gubahan dari www.kafesantai.com
Gambar: adhi-muzzick.blogspot.com

SETIAP ORANG PUNYA KELEBIHAN


Seekor kura-kura terlihat sedang berjalan sendirian di tepi hutan, ia berjalan lamban dan kurang bersemangat. 
Rupanya ia iri dengan kemampuan si Rusa yang bisa berlari cepat sedangkan ia hanya bisa berjalan lamban sekali. 

Si rusa mengabarkan bahwa si Raja Hutan sedang kelaparan dan ingin memangsa siapa saja yang ditemuinya.
Melihat si Kura-Kura yang lamban ia mengatakan, wah kalo si Raja Hutan bertemu denganmu pasti kamu akan menjadi santapannya, karena berlari saja kamu tidak mampu. Mendengar perkataan si Rusa maka Kura-Kura pun minta tolong untuk diajarkan bagaimana cara berlari cepat sehingga bisa terhindar dari ancaman si Raja Hutan.

Rusa pun mengajarkan cara berlari yang cepat untuk menghindar dari terkaman si Raja Hutan. Kura-kura belajar siang dan malam tanpa lelah, namun meskipun berusaha sekeras mungkin tetap saja ia berlari tidak secepat rusa.
Suatu hari, tanpa sengaja si Kura-Kura bertemu dengan si Raja Hutan. Melihat si Raja Hutan yg sedang kelaparan dan siap memangsanya, si Kura-Kura berlari secepat yg ia bisa, namun jalan si Kura-Kura terlihat malah aneh dan si Raja Hutan malah tertarik untuk menangkapnya. 

Ia pun menangkap dan mempermainkan si Kura-Kura dengan cakarnya yg tajam. Akhirnya si Kura-Kura pasrah dan menarik seluruh anggota tubuhnya ke dalam tempurung sambil berdiam diri menunggu eksekusi si Raja Hutan.Si Raja hutan berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan tempurung Kura-Kura dengan kukunya yang tajam, dan dengan gigitan-gigitannya, namun tempurung itu sangat kuat, kokoh laksana baja. Akhirnya si Raja Hutan menyerah dan meninggalkan Kura-Kura bersama tempurungnya.Kejadian itu rupanya diamati oleh seekor monyet yang ada di atas pohon. Si Monyet memberitahu Kura-Kura bahwa ia selamat dan si Raja Hutan telah meninggalkannya dengan frustasi. Beruntung kamu Kura-Kura karena kamu mempunyai tempurung yang kuat sebagai pelindungmu, tanpa harus berssusah payah untuk lari atau memanjat pohon seperti kami, ujar si Monyet.

Sobat Inspiring, sering kali kita iri akan kepandaian, kelincahan, kesupelan yang dimiliki oleh orang lain, dan kita hanya melihat diri sendiri lambat, tulalit, kere, dllsb. Nah... Gara-gara keluhan kayak begitu, kita sering dibuat lupa oleh kelebihan yang sebenarnya kita miliki, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain yang lebih cakep, lebih tajir, lebih pintar, lebih alim, dan terlihat lebih segala-galanya dari diri kita.

Sama seperti kura-kura yang sekuat apapun berlari tidak mungkin mengungguli kecepatan lari rusa, diri kita pun telah didesain oleh Allah dengan berbagai kekurangan dan kelebihan, Sob! Bisa jadi kita lemah dan oon banget di bidang Matematika, tapi kita sangat jenius di bidang melukis dan menggambar.

Atau... bisa jadi sebanyak apapun kita menulis cerpen, nggak bakal se-nyastra cerpen karya mantan pemred Annida, mbak Helvy Tiana Rosa dan Bang Iyus misalnya. Akan tetapi, tetap saja akan ada kemungkinan orang-orang yang tercerahkan dan terhibur membaca cerpen tulisanmu yang ngocol dan ngebanyol. Who knows?


Tips Mengetahui Kelebihan Diri
- Bidang apa saja sih yang kita senangi? Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh, kita akan melakukannya secara sukarela tanpa dibayar, bahkan kita mau mengeluarkan uang untuk apa yang kita lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi.
- Seseorang yang punya hobi tertentu akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do what we love, then money will follow.
- Bertanya kepada orang terdekat! Orang yang cukup tahu diri kita adalah orang terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang tahu tentang diri kita dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka sedikit banyak tahu apa potensi diri kita. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkan.
- Mencoba hal-hal baru! Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.
- Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika kita suka membaca perkembangan dunia komputer, internet dan semacamnya. Kita bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten untuk menambah pengetahuan.
Potensi diri itu harus digali, saama seperti minyak bumi. Tidak ada minyak yang berada di atas tanah. Kita harus mencari lokasi yang tepat untuk menggali minyak. Kedalamannya pun tidak selalu sama. Ada yang cepat ditemukan, ada juga yang perlu menggali lama karena minyaknya ada jauh di kedalaman.
Tidak ada manusia yang lahir ke dunia langsung menjadi ahli di bidang tertentu. Semua harus diraih dengan proses. Jika kita sudah tahu potensi diri, itulah modal kesuksesan. Jika kita bisa mengembangkan potensi menjadi prestasi, kesuksesan sudah menanti.
Sobat Nida, jangan pernah terfokus pada kekurangan diri, karena itu membuat kita tidak bisa melihat kebaikan yang Allah berikan untuk kita! Segera kenali kelebihanmu, dan jadikan itu sebagai senjata yang membuatmu sukses di dunia serta akhirat kelak, aamiin...

Sumber: mix dari remajaprestatif.blogspot.com, akhmadfarhan.wordpress.com

Ayo Perbanyak Teman

Sobat Inspiring suka heran nggak, kenapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan, ketika sedang menunggu giliran masuk ke ruang dokter, misalnya, tiba-tiba menyadari salah satu teman Sobat sudah mengobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka bahkan saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama. Hmmm, kok bisa sih?

Laura Gilbert, penulis freelance di sejumlah media seperti Maxim, Health, The Knot, dan Stuff, mengatakan ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang baru dijumpai. Sobat bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat diri Sobat yang alami.

1. Tersenyum dan melambaikan tangan Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan kita? Gengsi, karena orang itu lebih junior di sekolah atau kampus? Buang jauh-jauh pikiran tersebut. Nggak perlu takut bila kita memberi pesan ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Awali dengan senyum, lambaikan tangan, anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan kita adalah orang yang ramah.Bila bertemu seseorang yang belum dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan kita. Coba cara ini setiap kali keluar dari rumah. Misalnya, pada orang yang biasa kita temui di bis atau kereta komuter, ibu-ibu di sebelah rumah yang sedang ngeriung, bahkan pada anak kecil yang sedang bermain di lapangan dekat rumah. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara alami. Coba deh!

2. Membuka pembicaraanLagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih dulu pada orang yang belum kita kenal? Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa mengajak bercakap lebih dulu.Menurut Susan RoAne, penulis “How to Create Your Own Luck” and “What Do I Say Next”, rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai berbicara, dan bukannya menunggu disapa.

3. Gunakan pertanyaan terbukaNgomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan orang yang baru kita kenal? Cari topik yang sama-sama Sobat ketahui atau Sobat rasakan di sekitar. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang menampakkan wajah bintang Korea favorit Sobat. Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran tivi, misalnya, semakin boomingnya boyband serta girlband Korea.Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat teman baru kita itu. Lemparkan sebuah pertanyaan yang jawabannya akan lebih panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya, Sobat sedang jalan-jalan di Mall. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh, mahalnya pasmina ini...", lebih baik tunjukkan kepedulian kita dengan mengatakan, "Ya ampun, pasmina kayak gini aja harganya 100 ribu? Apanya yang bikin mahal, ya? Memangnya ini merek terkenal apa?"

4. Berhenti bicara pada waktunyaNggak ada satupun orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri. So, Sobat harus tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang lain berbicara. Jperlu diingat juga bahwa setiap orang pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas.
Bila suatu saat berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Sobat kenal, lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan. Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada kita dan merasa dihargai. Ketika mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama kita.

5. Tidak Pilih-Pilih TemanTerkadang orang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, anak jalanan, dsb. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka.
6. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama
Rajin-rajinlah ikut shalat berjamaah di masjid atau mushola di sekitar rumah kita. Jika ada kerja bakti di lingkungan tempat tinggal sebaiknya Sobat ikut ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk diikuti seperti karang taruna, forum remaja masjid, panitia perlombaan peringatan 17 Agustus-an, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan membantu secara langsung tetangga, teman, saudara, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari.
7. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan MengalahDalam bersosialisasi kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munafik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.
8. Jangan Membuat Musuh
Ini dia yang paling penting, Sob. Hindari sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.Berbahagialah yang mempunyai banyak teman dan sahabat. Pasalnya, beberapa penelitian terbaru menemukan bukti bahwa menikmati kehidupan sosial yang aktif dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Para ilmuwan mempercayai bahwa menghabiskan waktu bersama teman atau sahabat akan membuat hidup lebih sehat baik secara mental maupun fisik.  
Okeh, demikian beberapa tips-nya. Mudah-mudahan kita semua berhasil mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Bukan cuma eksis di dunia maya, tapi buktikan di dunia nyata. Ok! ^__^


 a

Membangkitkan Semangat Berorganisasi

Kita sebagai remaja selalu ingin menjadi pusat perhatian. Sebab dengan menjadi pusat perhatian kebutuhan aktualisasi diri kita, serasa telah terpenuhi. Demikian pula jika kita berada di lingkungan sekolah. Sering kali kita berlomba-lomba dengan segala cara untuk menarik banyak perhatian, salah satunya dengan menjadi idola remaja sekolah.

Untuk menjadi idola remaja sekolah dapat dilakukan beberapa cara, seperti memiliki prestasi akademik terbaik, menjaga penampilan menjadi yang tertampan atau tercantik di sekolah, atau dengan aktif mengikuti kegiatan sekolah. Salah satu kegiatan sekolah yang banyak memberikan manfaat bagi kita adalah kegiatan ekstra kurikuler.
Di setiap sekolah biasanya terdapat ekstrakurikuler, yaitu organisasi-organisasi yang mewadahi kegiatan para siswa. Penting gak sih keberadaan organisasi-organisasi itu, mengingat aktifitas belajar kita saja sudah terasa melelahkan?
Organisasi eksrtrakurikuler ini tentu saja ada manfaatnya. Kalau mubazir, mungkin sekolah sudah menutup kegiatan-kegiatan itu. Salah satu manfaat eksrtrakurikuler adalah wadah kita berlatih berorganisasi. Berorganisasi itu perlu lho...Sebut saja namanya Ary, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. Ary agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. Ary juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, Ary tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.Lain lagi ceritanya dengan Heri. Nilainya memang biasa saja. Mungkin Heri bukan profile yang bagus untuk menggambarkan seorang mahasiswa yang punya kemampuan membagi waktu antara belajar dengan berorganisasi. Ya, Heri seorang organisatoris di kampusnya. Tapi, pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.Nah, apa saja manfaat dari berorganisasi?

1. Menyalurkan Minat dan Bakat
Kalau kamu hobi olahraga, tidak ada salahnya kamu ikut organisasi keolahragaan. Juga kalau kamu suka dan bercita-cita menjadi peneliti, kamu bisa coba masuk Kelompok Ilmiah Remaja. Kalau kamu suka dengan dunia kerelawanan, kamu bisa ikut Palang Merah Remaja. Atau kalau kamu suka dengan alam bebas, kamu bisa ikut organisasi pecinta alam. Semua organisasi ini mewadahi minat dan bakat kamu. Tentu saja minat dan bakat yang ditampung adalah minat dan bakat yang positif. Ayo, coba gali, adakah minat dan bakat kamu yang sesuai dengan organisasi eksrtrakurikuler di sekolah?Dan jangan lupa, setiap orang punya bakat masuk menjadi orang yang baik. Setiap orang punya minat untuk masuk surga. Rohani Islam siap menampung minat dan bakat kamu itu. Apa pun organisasi yang kamu ikuti di sekolah, pastikan kamu juga ikut Rohis. 

2. Ajang Bersosialisasi
Gaul bukan berarti kamu suka jalan-jalan ke mal, cafe, atau tempat nongkrong lain. Kamu aktif di organisasi, bertemu dengan teman-teman se-ide dan se-perjuangan, suka berkumpul dengan mereka mencurahkan gagasan-gagasan yang hebat, maka kamu adalah anak gaul yang sejati.Karena manusia itu makhluk sosial, maka kita membutuhkan manusia yang lain. Di organisasi lah kita bisa menemukan manusia yang "kita butuhkan". Mungkin manusia itu adalah orang yang bisa menjadi teladan kita, mungkin manusia itu adalah tempat curhat kita, atau manusia itu tempat kita meminjam uang. Apa pun kebutuhan itu, kita butuh manusia lain.Alangkah indahnya kalau kawan-kawan tempat kita bersosialisasi adalah orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang punya semangat menimba ilmu keislaman, seperti di Rohis. “Seseorang dapat dinilai dari kadar agama temannya, oleh karena itu hendaknya salah satu dari kalian meneliti dahulu siapa yang akan ia jadikan teman.” (HR. al Hakim)

3. Belajar Menjadi Pemimpin, Bekerjasama, dan Tanggung Jawab
Dalam organisasi, ada pembagian tugas. Tugas itu bisa sebagai pemimpin, atau sebagai bawahan. Bila kita ditunjuk menjadi pemimpin - entah itu ketua umum atau ketua departemen, kita akan mendapat pengalaman belajar memimpin yang sangat berharga dalam organisasi eksrtrakurikuler. Kita belajar mengatur manusia yang punya watak berbeda-beda. Memadukan mereka dengan berbagai wataknya untuk mencapai tujuan. Sebuah seni tersendiri. Bila kita sebagai bawahan, maka kita bisa belajar patuh dan menunaikan tugas dengan benar. Apa pun posisi kita, kita belajar bertanggung jawab atas peran yang telah ditentukan untuk kita.Organisasi tentu membutuhkan kerjasama yang kompak. Kita belajar bagaimana bekerjasama, mencurahkan ide, dan menjalankan keputusan musyawarah dalam organisasi. Bila kita selama ini hanya mengenal kerjasama pada saat ujian, cobalah belajar kerjasama yang baik dalam organisasi.

4. Merangsang Kreatifitas
Tiap organisasi punya tujuan. Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kreatifitas dari para anggotanya. Selain itu, tugas yang diberikan pada kita pun butuh kreatifitas untuk menuntaskannya. Dalam organisasi lah kita belajar kreatifitas yang benar, bukan kreatifitas buruk seperti melakukan manuver mencontek yang jitu saat ujian.

5. Belajar Memiliki Visi, Misi, dan Perencanaan
Visi Misi? Apakah kita akan menjadi caleg? Yah... masa depan orang hanya Allah swt yang tahu. Tapi visi misi itu bukan cuma janji gombal para caleg. Setiap orang perlu memiliki visi misi dan perencanaan dalam hidupnya. Pernah membaca novel Ayat-Ayat Cinta? Di situ diceritakan bahwa sang tokoh, Fahri, memiliki perencanaan yang matang dalam hidup dan perencanaan itu dipetakan dengan apik dan ditempel di dinding kamarnya. Coba lah memiliki perencanaan dalam hidup, siapa tahu bisa bertemu gadis kaya orang Jerman di KRL Jabotabek.Saat organisasi akan melakukan penggantian pengurus, biasanya calon ketua akan ditanya apa visi misinya. Penting untuk mengetahui visi misi sang calon, karena dari situ akan diketahui kemana organisasi akan di bawa bila calon itu terpilih. Selain itu juga bisa mengukur kecerdasan si calon.Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi.Begitulah manfaat positif dari berorganisasi. Ada berbagai manfaat lain yang akan pembaca rasakan sendiri.

Tapi ingat, untuk bisa aktif mengikuti seluruh kegiatan eskul di sekolah, kita harus pintar-pintar membagi waktu agar pelajaran sekolah tidak terganggu. Sebab, bisa-bisa eskul justru menjadi kambing hitam atau alasan untuk malas mengikuti kegiatan eskul akibat letih. Untuk bisa tetap aktif, paling tidak harus mampu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh sehingga segala aktifitas bisa dilakukan dengan baik. “Kita juga dapat melakukan setiap tanggung jawab yang diberikan baik di kelas, maupun di luar kelas seperti tanggungjawab berorganisasi. Jangan sekali-kali menyalagunakan organisasi khususnya untuk kepentingan pribadi.

Tips jitu untuk membagi waktu berorganisasi dan belajar:
1. Bagi waktuBuat jadwal kegiatan rutin. Misalnya, pada jam sekolah usahakan waktu belajar tidak terganggu oleh kegiatan organisasi.\
2. Posisi menentukanCari posisi diorganisasi yang tidak terlalu berat tugasnya dan pastinya sesuai dengan bidangmu.
3. Optimis berorganisasiIngatkan dirimu, kalau organisasi itu bukannya tidak penting. Ingat! Dengan berorganisasi kamu bisa terlatih untuk bersosialisasi dengan orang lain.
4. Ilmu oke, skill Organisasi OkeTamat sekolah, pastinya kamu tidak akan canggung lagi terhadap dunia keorganisasian, Seperti ketika kamu melanjutkan ke perguruan tinggi. 

13 Jurus menghilangkan Kebiasaan Buruk

Sobat Inspirasi Hati, pernah mengalami kesulitan melawan kebiasaan buruk? Entah berapa kali berniat untuk mengubah diri, menghapus kebiasaan buruk, namun terhenti di tengah jalan begitu saja.Menghilangkan kebiasaan buruk memang tidak gampang, Sob. Namun juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Masalahnya adalah kita terkadang tidak benar-benar percaya apakah kebiasaan buruk itu bisa dihilangkan dan dihentikan selama-lamanya dalam diri kita.Berikut merupakan 13 jurus yang dapat dipraktekkan untuk memusnahkan kebiasaan buruk yang sering kita perbuat:

1. Percaya Kita Bukanlah Kebiasaan Buruk KitaUntuk bisa menghilangkan kebiasaan buruk, terlebih dahulu kita harus percaya bahwa kita bukanlah orang yang punya kebiasaan buruk seperti itu. Logikanya, ketika kita yakin bahwa diri kita adalah kebiasaan buruk kita, maka kita akan berpikir “memang itulah saya! kalo saya mencoba untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu maka saya tidak menjadi diri sendiri! saya tidak bisa!”Tapi kalau kita yakin bahwa kita bukanlah kebiasaan buruk kita, maka kita akan berpikir, “Saya bukan orang yang seperti itu! saya akan melakukan segala cara untuk bisa menghilangkannya!”

2. Percaya Bahwa Itu Bukan “Kebiasaan”Sebenarnya mengatakan bahwa itu adalah “kebiasaan buruk” akan memperkuat melekatnya hal itu pada diri kita. Kata “kebiasaan” sudah tertanam di benak semua orang sebagai sesuatu yang teramat sulit untuk diubah/dihilangkan. Maka kita perlu mengganti kosa kata kita. Jangan mengatakan “kebiasaan”. Lebih baik katakan “sesuatu yang tidak baik” atau “kekhilafan”. Tujuannya adalah untuk mengubah persepsi otak kita bahwa kita pasti bisa dan harus segera bisa menghilangkannya.

3. Asosiasikan Penderitaan Dan Kejelekan!Anthony Robbins, motivator no. 1 sejagad, mengatakan hanya ada 2 hal yang mempengaruhi kehidupan manusia secara keseluruhan, yakni kesenangan dan kepedihan. Alasan mengapa seseorang melakukan apa yang mereka lakukan dan menghindari apa yang tidak mereka lakukan adalah 2 hal ini. Karena mereka ingin mendapatkan kesenangan dan ingin menghindari kepedihan.Nah, kebiasaan buruk terjadi karena kita menghubungkan kebiasaan buruk itu dengan kesenangan yang akan kita dapatkan. Misalnya merokok. Semua perokok, pasti lebih cenderung memikirkan kesenangan dari merokok. Bukan penderitaannya. Nah, untuk menghilangkan kebiasaan buruk merokok atau apapun yang lainnya, hubungkanlah kebiasaan buruk itu dengan kepedihan dan penderitaan.

4. Fokus Pada Diri KitaKalau kita percaya kita bukanlah kebiasaan buruk kita, berarti kita adalah kebiasaan baik kita. Fokuslah pada kebiasaan baik diri kita. Katakan “saya adalah orang yang senang tersenyum!” atau “Saya punya kebiasaan menyisihkan sebagian uang saya untuk disumbangkan!” Katakan yang sebenarnya mengenai kebaikan diri kita.

5. Alihkan Fokus KitaKetika keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk itu datang, alihkan fokus pikiran kita pada sesuatu hal yang lain yang lebih menarik. Ingat! yang lebih menarik. Bukan sembarang mengalihkan fokus pikiran, tetapi mengalihkannya kepada sesuatu yang benar-benar lebih menarik.

6. Temukan Solusi dan Ceritakan Pada Orang Lain!Alih-alih fokus pada diri sendiri, fokuslah pada membantu orang lain menghilangkan kebiasaan buruk mereka. Jika seseorang bertanya, bagaimana menghilangkan kebiasaan buruk merokok, ceritakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasinya pada diri kita. Ini akan membantu otak kita untuk fokus pada solusinya bukan pada masalahnya. Jadi di samping membantu orang lain, sebenarnya kita sedang membantu diri sendiri.

7. TulisJangan hanya berkomitmen. Tapi tulislah komitmen untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu di kertas. Tulis Jenis Kebiasaan buruk yang ingin dihilangkan. Dan cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya.  Menceritakan komitmen kita kepada orang lain, akan lebih menguntungkan. 
8. Jangan Berubah Untuk Orang Lain
Seringkali demi cinta dan sayang terhadap seseorang kita rela berubah. Misal, demi si fulanah, gue rela nggak lagi pake narkoba. Tetapi sebenarnya, tanpa motivasi dalam diri yang kuat, kecenderungan untuk berhenti di tengah jalan dapat terjadi.
Lakukan sebaliknya, kita dapat melibatkan orang tercinta sebagai faktor pendorong motivasi sementara motivasi utama tetap berasal dari dalam diri demi kebaikan diri sendiri. Misalnya melakukan sesuatu demi kesehatan atau meningkatkan kepercayaan diri. “Gue tau… make narkoba bisa merusak otak gue. Gue akan berhenti!”
9. Jangan Bercermin di Kesalahan Orang Lain
Keberhasilan yang diraih seseorang dalam waktu singkat belum tentu dapat terjadi sama persis terhadap diri kita. Setiap orang memiliki pengalaman uniknya sendiri. Proses yang lamban, namun menunjukkan kemajuan, lebih baik dari proses instan yang berhasil hanya untuk sementara.
10. Beri Reward
Beri hadiah kecil untuk diri sendiri saat berhasil meraih kemajuan. Hadiah menjadikan proses berat untuk menghilangkan kebiasaan buruk menjadi lebih menyenangkan. Ada bonus lain yang memacu untuk keras berusaha. Misalnya saat kita berhasil mengurangi konsumsi junkfood selama sebulan, kita berhak mendapatkan sepatu atau tas baru. Akan tetapi jangan sampai hadiah ini menjadi kebiasaan buruk yang baru, hingga kita tergantung padanya. 11. Hindari Aktivitas yang memancing baliknya kebiasaan buruk
Jika kita ingin mengerem perilaku boros, mau tidak mau kita harus mengurangi hobi jalan-jalan ke mal. Pun demikian halnya jika kita berniat berhenti mengemil. Akan sulit dilakukan jika kita tetap melewatkan waktu dengan menonton televisi berjam-jam, pergi ke bioskop, atau berkumpul bersama rekan dan berbincang hingga lupa waktu. Hindari aktivitas yang mengundang kembalinya kebiasaan yang ingin kita hilangkan.
12. Cari Kebiasaan Pengganti
Menghentikan kebiasaan buruk, artinya menghapus salah satu bagian dari pola hidup kita. Jika kita memotong begitu saja kebiasaan tersebut, ada kekosongan yang terjadi dalam keseharian kita. Akibatnya timbul ketidaknyamanan yang jika tidak diatasi akan mendorong kita untuk kembali ke kebiasaan lama. Maka, yang harus kita lakukan adalah mencari kebiasaan pengganti yang lebih baik.

13. Perbaiki Shalat kita!
Rasulullah s.a.w bersabda, "Barang siapa shalatnya tidak menghalanginya dari perbuatan kejahatan dan kemungkaran,maka tidak ada shalat baginya." (HR.Abu Daud-Durrul Mantsur) 
Shalat adalah amalan yang sangat bernilai. Apabila shalat kita kerjakan dengan tertib, akan menyebabkan tercegahnya kita dari segala hal yang tidak kita inginkan.
Banyak sekali Hadits Shahih yang menyebutkan mengenai hal ini. Diantaranya ibnu Abbas r.a berkata."Shalat menghentikan kita dari berbuat dosa dan shalat menyelamatkan kita dari dosa-dosa."
Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan hal yang sama. Abdullah bin Mas'ud r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,"Barang siapa tidak mengiringi shalatnya dengan ketaatan,maka itu bukanlah shalat. Ketaatan yang mengiringi shalat adalah rasa malu dan meninggalkan perbuatan buruk."(Al-hadits) Abu Hurairah r.a menceritakan tentang seseorang yang bercerita kepada Rasulullah s.a.w bahwa ada orang yang shalat tahajjud di malam hari dan pagi harinya ia mencuri. Rasulullah s.a.w bersabda,"Dalam waktu dekat shalat itu akan menghentikanya dari perbuatan tersebut."(Durrul-Mantsur) Dari hadits ini kita mengetahui bahwa jika seseorang yang selalu menyibukan diri dengan perbuatan maksiat, maka hendaknya ia betul-betul menyibukkan diri dengan shalat yang benar. Oleh karena dengan shalatnya itu perbuatan buruknya lama-lama akan hilang.
Setiap perbuatan buruk akan sukar untuk dihilangkan dan akan membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi jika kita betul-betul memperhatikan masalah shalat dan benar-benar menjaganya, maka akan mudah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Dengan barokah shalat, maka dengan sendirinya kebiasaan buruk itu akan hilang.

Yuuk sama-sama kita praktekkan 13 jurus di atas Sob! Semoga kebiasaan buruk segera ngabuuur….
Sumber: blogpengembangandiri.comfamily.ghiboo.comSyiar Muslim.gambar: farhatkhan.wordpress.com 

The Power of Akhlak

Di suatu tempat di Perancis sekitar lima puluh tahun yang lalu, ada seorang berkebangsaan Turki berumur 50 tahun bernama Ibrahim, ia adalah orang tua yang menjual makanan di sebuah toko makanan. Toko tersebut terletak di sebuah apartemen dimana salah satu penghuninya adalah keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak bernama "Jad" berumur 7 tahun.

Jad si anak Yahudi Hampir setiap hari mendatangi toko tempat dimana Ibrahim bekerja untuk membeli kebutuhan rumah, setiap kali hendak keluar dari toko –dan Ibrahim dianggapnya lengah– Jad selalu mengambil sepotong cokelat milik Ibrahim tanpa seizinnya.
Pada suatu hari usai belanja, Jad lupa tidak mengambil cokelat ketika mau keluar, kemudian tiba-tiba Ibrahim memanggilnya dan memberitahu kalau ia lupa mengambil sepotong cokelat sebagaimana kebiasaannya. Jad kaget, karena ia mengira bahwa Ibrahim tidak mengetahui apa yang ia lakukan selama ini. Ia pun segera meminta maaf dan takut jika saja Ibrahim melaporkan perbuatannya tersebut kepada orangtuanya.
Ibrahim pun menjawab: "Tidak apa, yang penting kamu berjanji untuk tidak mengambil sesuatu tanpa izin, dan setiap saat kamu mau keluar dari sini, ambillah sepotong cokelat, itu adalah milikmu!" Jad pun menyetujuinya dengan penuh kegirangan.
Waktu berlalu, tahun pun berganti dan Ibrahim yang muslim kini menjadi layaknya seorang ayah dan teman akrab bagi Jad si anak Yahudi.
Sudah menjadi kebiasaan Jad saat menghadapi masalah, ia selalu datang dan berkonsultasi kepada Ibrahim. Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengambil sebuah buku dari laci, memberikannya kepada Jad dan kemudian menyuruhnya untuk membukanya secara acak. Setelah Jad membukanya, kemudian Ibrahim membaca dua lembar darinya, menutupnya dan mulai memberikan nasehat dan solusi dari permasalahan Jad.
Beberapa tahun pun berlalu dan begitulah hari-hari yang dilalui Jad bersama Ibrahim, seorang Muslim Turki yang tua dan tidak berpendidikan tinggi.
17 tahun berlalu, kini Jad telah menjadi seorang pemuda gagah dan berumur 24 tahun, sedangkan Ibrahim saat itu berumur 67 tahun.
Ibrahim pun akhirnya meninggal, namun sebelum wafat ia telah menyimpan sebuah kotak yang dititipkan kepada anak-anaknya dimana di dalam kotak tersebut ia letakkan sebuah buku yang selalu ia baca setiap kali Jad berkonsultasi kepadanya. Ibrahim berwasiat agar anak-anaknya nanti memberikan buku tersebut sebagai hadiah untuk Jad, seorang pemuda Yahudi.
Jad baru mengetahui wafatnya Ibrahim ketika putranya menyampaikan wasiat untuk memberikan sebuah kotak, Jad pun merasa tergoncang dan sangat bersedih dengan berita tersebut, karena Ibrahim lah yang selama ini memberikan solusi dari semua permasalahannya,  dan Ibrahim lah satu-satunya teman sejati baginya.
Hari-haripun berlalu, Setiap kali dirundung masalah, Jad selalu teringat Ibrahim. Kini ia hanya meninggalkan sebuah kotak. Kotak yang selalu ia buka, di dalamnya tersimpan sebuah buku yang dulu selalu dibaca Ibrahim setiap kali ia mendatanginya.
Jad lalu mencoba membuka lembaran-lembaran buku itu, akan tetapi kitab itu berisikan tulisan berbahasa Arab sedangkan ia tidak bisa membacanya. Kemudian ia pergi ke salah seorang temannya yang berkebangsaan Tunisia dan memintanya untuk membacakan dua lembar dari kitab tersebut. Persis sebagaimana kebiasaan Ibrahim dahulu yang selalu memintanya membuka lembaran kitab itu dengan acak saat ia datang berkonsultasi.
Teman Tunisia tersebut kemudian membacakan dan menerangkan makna dari dua lembar yang telah ia tunjukkan. Dan ternyata, apa yang dibaca oleh temannya itu, mengena persis ke dalam permasalahan yang dialami Jad kala itu. Lalu Jad bercerita mengenai permasalahan yang tengah menimpanya, Kemudian teman Tunisianya itu memberikan solusi kepadanya sesuai apa yang ia baca dari kitab tersebut.
Jad pun terhenyak kaget, kemudian dengan penuh rasa penasaran ini bertanya, "Buku apa ini !?"
Ia menjawab : "Ini adalah Al-Qur'an, kitab sucinya orang Islam!"
Jad sedikit tak percaya, sekaligus merasa takjub,
Jad lalu kembali bertanya: "Bagaimana caranya menjadi seorang muslim?"
Temannya menjawab : "Mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat!"
Setelah itu, dan tanpa ada rasa ragu, Jad lalu mengucapkan Syahadat, ia pun kini memeluk agama Islam!
Jadullah seorang Muslim.
Kini Jad sudah menjadi seorang muslim, kemudian ia mengganti namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani sebagai rasa takdzim atas kitab Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab seluruh problema hidupnya selama ini. Dan sejak saat itulah ia memutuskan akan menghabiskan sisa hidupnya untuk mengabdi menyebarkan ajaran Al-Qur'an.
Mulailah Jadullah mempelajari Al-Qur'an serta memahami isinya, dilanjutkan dengan berdakwah di Eropa hingga berhasil mengislamkan enam ribu Yahudi dan Nasrani.
Suatu hari, Jadullah membuka lembaran-lembaran Al-Qur'an hadiah dari Ibrahim itu. Tiba-tiba ia mendapati sebuah lembaran bergambarkan peta dunia. Pada saat matanya tertuju pada gambar benua afrika, nampak di atasnya tertera tanda tangan Ibrahim dan dibawah tanda tangan itu tertuliskan ayat :
((اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ...!!))
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik!!..." (QS. An-Nahl; 125)
Ia pun yakin bahwa ini adalah wasiat dari Ibrahim dan ia memutuskan untuk melaksanakannya.
Beberapa waktu kemudian Jadullah meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika yang diantaranya adalah Kenya, Sudan bagian selatan (yang mayoritas penduduknya adalah Nasrani), Uganda serta negara-negara sekitarnya. Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari 6.000.000 (enam juta) orang dari suku Zolo, ini baru satu suku, belum dengan suku-suku lainnya.
Akhir Hayat Jadullah
Jadullah Al-Qur'ani, seorang muslim sejati, da'i hakiki, menghabiskan umur 30 tahun sejak keislamannya untuk berdakwah di negara-negara Afrika yang gersang dan berhasil mengislamkan jutaan orang.
Jadullah wafat pada tahun 2003 yang sebelumnya sempat sakit. Kala itu beliau berumur 45 tahun, beliau wafat dalam masa-masa berdakwah.
Kisah pun belum selesai
Ibu Jadullah Al-Qur'ani adalah seorang wanita Yahudi yang fanatik, ia adalah wanita berpendidikan dan dosen di salah satu perguruan tinggi. Ibunya baru memeluk Islam pada tahun 2005, dua tahun sepeninggal Jadullah yaitu saat berumur 70 tahun.
Sang ibu bercerita bahwa –saat putranya masih hidup– ia menghabiskan waktu selama 30 tahun berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan putranya agar kembali menjadi Yahudi dengan berbagai macam cara, dengan segenap pengalaman, kemapanan ilmu dan kemampuannya, akan tetapi ia tidak dapat mempengaruhi putranya untuk kembali menjadi Yahudi. Sedangkan Ibrahim, seorang Muslim tua yang tidak berpendidikan tinggi, mampu melunakkan hatinya untuk memeluk Islam, hal ini tidak lain karena Islamlah satu-satunya agama yang benar.
Kemudian yang menjadi pertanyaan: "Mengapa Jad si anak Yahudi memeluk Islam?"
Jadullah Al-Qur'ani bercerita bahwa Ibrahim yang ia kenal selama 17 tahun tidak pernah memanggilnya dengan kata-kata: "Hai orang kafir!" atau "Hai Yahudi!" bahkan Ibrahim tidak pernah untuk sekedar berucap: "Masuklah agama islam!"
Bayangkan, selama 17 tahun Ibrahim tidak pernah sekalipun mengajarinya tentang agama, tentang Islam ataupun tentang Yahudi. Seorang tua muslim sederhana itu tak pernah mengajaknya diskusi masalah agama. Akan tetapi ia tahu bagaimana menuntun hati seorang anak kecil agar terikat dengan akhlak Al-Qur'an.
Kemudian dari kesaksian DR. Shafwat Hijazi (salah seorang dai kondang Mesir) yang suatu saat pernah mengikuti sebuah seminar di London dalam membahas problematika Darfur serta solusi penanganan dari kristenisasi, beliau berjumpa dengan salah satu pimpinan suku Zolo. Saat ditanya apakah ia memeluk Islam melalui Jadullah Al-Qur'ani? ia menjawab; tidak! namun ia memeluk Islam melalui orang yang diislamkan oleh Jadullah Al-Qur'ani.
Subhanallah, akan ada berapa banyak lagi orang yang akan masuk Islam melalui orang-orang yang diislamkan oleh Jadullah Al-Qur'ani. Dan Jadullah Al-Qur'ani sendiri memeluk Islam melalui tangan seorang muslim tua berkebangsaan Turki yang tidak berpendidikan tinggi, namun memiliki akhlak yang jauh dan jauh lebih luhur dan suci.
Begitulah hikayat tentang Jadullah Al-Qur'ani, kisah ini merupakan kisah nyata yang penulis dapatkan kemudian penulis terjemahkan dari catatan Almarhum Syeikh Imad Iffat yang dijuluki sebagai "Syaikh Kaum Revolusioner Mesir". Beliau adalah seorang ulama Al-Azhar dan anggota Lembaga Fatwa Mesir yang ditembak syahid dalam sebuah insiden di Kairo pada hari Jumat, 16 Desember 2011 silam.
Kisah nyata ini layak untuk kita renungi bersama di masa-masa penuh fitnah seperti ini. Di saat banyak orang yang sudah tidak mengindahkan lagi cara dakwah Qur'ani. Mudah mengkafirkan, fasih mencaci, mengklaim sesat, menyatakan bid'ah, melaknat, memfitnah, padahal mereka adalah sesama muslim.
Dulu da'i-da'i kita telah berjuang mati-matian menyebarkan Tauhid dan mengislamkan orang-orang kafir, namun kenapa sekarang orang yang sudah Islam malah justru dikafir-kafirkan dan dituduh syirik? Bukankah kita hanya diwajibkan menghukumi sesuatu dari yang tampak saja? Sedangkan masalah batin biarkan Allah yang menghukumi nanti. Kita sama sekali tidak diperintahkan untuk membelah dada setiap manusia agar mengetahui kadar iman yang dimiliki setiap orang.
Mari kita renungi kembali surat Thaha ayat 44 yaitu Perintah Allah swt. kepada Nabi Musa dan Harun –'alaihimassalam– saat mereka akan pergi mendakwahi fir'aun. Allah berfirman,
((فَقُولاَ لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى))
"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut."
Bayangkan, fir'aun yang jelas-jelas kafir laknatullah, namun saat dakwah dengan orang seperti ia pun harus tetap dengan kata-kata yang lemah lembut. Lalu apakah kita yang hidup di dunia sekarang ini ada yang lebih Islam dari Nabi Musa dan Nabi Harun? Atau adakah orang yang saat ini lebih kafir dari fir'aun sehingga Al-Qur'an pun merekam kekafirannya hingga kini? Lantas alasan apa bagi kita untuk tidak menggunakan dahwah dengan metode Al-Qur'an? Yaitu dengan Hikmah, Nasehat yang baik, dan Diskusi menggunakan argumen yang kuat namun tetap sopan dan santun?
Maka dalam dakwah yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana cara kita agar mudah menyampaikan kebenaran Islam ini. Oleh karenanya, jika sekarang kita dapati ada orang yang kafir, bisa jadi di akhir hayatnya Allah akan memberi hidayah kepadanya sehingga ia masuk Islam. Bukankah Umar bin Khattab dulu juga pernah memusuhi Rasulullah? Namun Allah berkehendak lain, sehingga Umar pun mendapat hidayah dan akhirnya memeluk Islam. Lalu jika sekarang ada orang muslim, bisa jadi di akhir hayatnya Allah mencabut hidayah darinya sehingga ia mati dalam keadaan kafir.Na'udzubillah tsumma Na'udzubillahi min Dzalik.
Karena sesungguhnya dosa pertama yang dilakukan iblis adalah sombong dan angkuh serta merasa diri sendiri paling suci sehingga tak mau menerima kebenaran Allah dengan sujud hormat kepada nabi Adam –'alaihissalam–. Oleh karena itu, bisa jadi Allah mencabut hidayah dari seorang muslim yang tinggi hati lalu memberikannya kepada seorang kafir yang rendah hati. Segalanya tiada yang mustahil bagi Allah!
Marilah kita pertahankan akidah Islam yang telah kita peluk ini, dan jangan pernah mencibir ataupun "menggerogoti" akidah orang lain yang juga telah memeluk Islam serta bertauhid. Kita adalah saudara seislam seagama. Saling mengingatkan adalah baik, saling melindungi akidah sesama muslim adalah baik. Marilah kita senantiasa berjuang bahu-membahu demi perkara yang baik-baik saja.
Wallahu Ta'ala A'la Wa A'lam Bis-Shawab. 

Penulis: Mustamid, seorang mahasiswa Program Licence Universitas Al-Azhar Kairo Konsentrasi Hukum Islam.
Sumber: Arrahmah.com