Thursday, December 18, 2014

Mahar Terindah

Ilustrasi cinta
Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah memendam rasa cinta yang begitu besar kepada Ummu Sulaim, dan memutuskan untuk meminangnya, Namun, meski Abu Thalhah berkata dengan sopan dan rasa hormat diluar dugaan, jawaban Ummu Sulaim sungguh menyesakkan dada.

"Sesungguhnya aku tak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang, engkau seorang kafir dan aku seorang muslimah. Maka, tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba engkau tebak apa keinginanku?'

"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan.?"
kata Abu Thalhah.

"Sedikitpun aku tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. yang aku inginkan hanya engkau segera memeluk agama islam," tukas Ummu Sulaim tandas.

"Tetapi aku tidak mengerti siapa yang menjadi pembimbingku.?tanya Abu Thalhah.

"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasulullah Saw sendiri,' tegas Ummu Sulaim.

Maka, Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang tengah duduk bersama para sahabat. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, 'Abu Thalhah telah datang kepada kalian dan cahaya islam tampak pada kedua bola matanya.'

Ketulusan Ummu Sulaim benar benar terasa mengharukan relung relung hati Abu Thalhah, Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tergiur oleh kenikmatan yang ia janjikan. wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah lisan Abu Thalhah basah mengulang ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran anda, wahai Rasulullah, Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.'

Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. hingga Tsabit seorang perawi hadits meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya."


0 comments:

Post a Comment