Thursday, December 18, 2014

Raja dan Pembantu yang Ridha

Suatu hari sang Raja pergi berburu ditemani pembantunya, Tanpa diduga, sang Raja mengalami kecelakaan, sehingga salah satu jarinya terpotong. Raja menjadi sedih dan kesal, akan tetapi dengan polos pembantunya meminta sang Raja untuk bersyukur atas kejadian yang telah menimpanya tersebut, sambil meyakinkan bahwa segala sesuatu yang menimpa kita pasti ada hikmahnya. Mendengar itu, Raja marah dan memerintahkan pengikutnya agar memenjarakan sang pembantu.

Pada lain kali, sang
Raja pergi berburu lagi, kali ini sendirian. Ditengah jalan , Raja desergap oleh segerombolan dari suku primitif yang perkasa. Mereka menangkap Raja dan bermaksud mengorbankannya untuk para dewa. namun, mereka membatalkan rencananya dan melepas sang raja karena melihat tangannya yang cacat. Persembahan bagi dewa mestilah manusia yang sempurna tubuhnya.

Sepulangnya dari kejadian tersebut, Raja ingat kebenaran ucapan pembantunya, dan memerintahkan agar ia dilepas. ketika bertemu pembantunya, raja menyampaikan terima kasih sambil berkata, " Masih ada ganjalan dihatiku sehubungan dengan ucapanmu. benar ada hikmah dalam kecelakaan yang menyebabkan salah satu jariku terputus, akan tetapi, apa hikmahnya engkau dipenjarakan..?"

sang pembantu menjawab, "Kalau baginda tak memenjarakan hamba, niscaya hamba sudah dijadikan korban bagi para dewa."

Sikap menerima segala sesuatu sebagai kebaikan yang penuh hikmah inilah yang biasa disebut sebagai 'Ridha"

0 comments:

Post a Comment