Monday, December 22, 2014

Pertemuan Terakhir dengan Ibu

Pada saat itu matahari masih bersinar hangat, karna waktu masih menunjukan pukul 08:30 pagi, akupun berpamitan kepada ibuku untuk kembali kepulau harapan, Bali, karna dipulau itulah aku bekerja mencari nafkah, dan pengalaman hidup.

"Mak, pamit dulu ya, do'akan anakmu sukses, krasan, dan sehat selalu.." sambil kucium tangan ibuku.

"Ya le, hati hati disana, semoga sukses, jaga kesehatan, dan jangan lupa Sholatnya jangan ditinggalin, Mak'e slalu mendo'akanmu disini, dan
slalu menunggu kepulanganmu nanti.." sambil berkaca-kaca mata ibu seolah masih belum ikhlas untuk melepas kepergianku, karna memang pada waktu itu aku hanya sebentar tinggal dirumah.

akupun menstarter motorku, dan sesekali aku menoleh kearah ibukku, masih terlihat jelas raut wajahnya yang penuh kesedihan, dan sesekali mengusap air matanya.

"berangkat dulu ya mak.. jaga diri baik baik, Assalamu'alaikum....."akupun melesat berjalan meninggalkan gubuk kecil yang ditinggali ibuku itu.

Begitu bahagianya aku ketika aku dapat pulang kembali, saat saat ibuku menanti dihalaman rumah, dengan begitu antusias melepaskan tas dan jaketku, diambikannya minuman, dan menanyakan keadaanku.
saat seperti itulah yang menjadi bayanganku saat aku baru pergi dari kampung halaman, yang menjadi salah satun alasan aku ingin segera pulang.

sesampainya dibali, akupun kembali bekerja, hari berganti hari, bulan berganti bulan, sesekali aku menelpon ibuku, sebatas tahu bagaimana kabar dan sedang masak apa, ya karna aku sering kepikiran, ibuku jarang sekali makan makanan yang enak, sedangkan disini aku merasa bosan dengan masakan warung.

entah apa yang menjadi alasan dibenakku, ada beberapa bulan itu aku sama sekali gak menghubungi ibukku, karna jika aku menghubunginya, aku harus menghubungi salah satu temanku yang ada dirumah, untuk dipinjamkannya ke ibuku, karna ibu masih belum punya hp,
aku terkesan cuek dan sok terlalu sibuk, untuk sekedar menelpon saja aku malas, mungkin karna aku juga sering dapat kabar dari temen temenku, kalau ibuk baik baik saja,



inilah awal dari penyesalan terbesar dalam hidupku, beberapa hari aku kepikiran terus dengan ibu, bahkan sampai kebawa mimpi, akupun berniat untuk menelponnya, segera aku ke konter untuk membeli kartu yang sama dengan temanku, dengan alasan ya biar murah dan bisa lama nelponnya, namun pada hari itupun aku tak jadi juga menelponnya, karna temen temenku lagi pada gak dirumah, gak enak juga nyuruh mereka untuk maen kerumahku.

besuknya tiba tiba adik sepupuku menelponku,
'Wi, kamu harus pulang sekarang, Makmu habis jatuh tadi.."
sontak hatiku bergemuruh, akupun langsung mendatangi kakak perempuanku yang tinggal dibelakang kosku,
"Mbak, ayo pulang, Mak'e baru jatuh, gak tahu kenapa, pokoknya sekarang kita suruh pulang.'

mendengar itu mbakku langsung panik dan segera masuk kamar untuk mengajak suaminya pulang,
"ok, kita pulang malam ini, mumpung belum terlalu malam juga..'
'ya, bentar, aku mau tuker motor dulu ama temenku, soalnya motorku telat bayar pajak."

akupun segera menukar motorku dengan motor temanku, sesampainya dikos lagi, aku bingung, melihat mbakku yang sepertinya habis menangis, ya tapi aku biasa saja waktu itu, dan kitapun bersiap untuk berangkat, ia boncengan dengan suaminya, dan aku sendiri, tapi nanti katanya aku mau dibonceng sama keponakannya, yang masih nunggu di jalan, ya okelah..kitapun berangkat.

Dengan perasaan yang gak karuan aku menyetir motorku, sambil berdo'a, ngarep semoga ibu gak apa apa, hanya jatuh biasa, terus sepanjang jalan aku berpikir positif dengan keadaan ibukku, sampai aku bernadzar kalau ibukku gak apa apa aku akan ajak ibu kebali, dan merawatnya disini, ya aku akan tinggal bersama ibuk dibali..demikian keinginanku yang selalu melintas dipikiranku.

hingga pada suatu tempat, kita berhenti, untuk menghubungi keponakan mbakku yang tadi menunggu dijalan,
yang saat itu menjadi kesempatan buatku untuk mengambil hapeku dari saku, untuk melihat sms yang telah banyak masuk dari sepanjang jalan tadi.

dan apa yang terjadi, aku sangat kaget sekali, membaca sms dari temen temenku,
yang intinya mereka mengucapkan bela sungkawa kepadaku, sontak aku geram, bercampur bingung, akupun berpikir, ah pasti mereka salah informasi, ibukku kan cuma jatuh aja, dan beliau pasti baik baik aja.
dengan perasaan yang gak karuan sekali lagi, aku jadi semakin gak konsen menyetir motorku, akupun berpikir, bagaimana jika itu bener bener terjadi, kalau ternyata ibukku bener bener telah tiada, ohh tidak, sepanjang jalan itu menetes deras air mataku, aku benar benar tak menghiraukan lagi kalau aku sedang menyetir, untungnya belum lama setelah itu kita sudah bertemu dengan keponakan mbakku tadi, dan akupun diboncengnya.

sepanjang jalan aku masih bertanya tanya, bener gak sih, sebenernya apa yang terjadi dengan ibukku, kenapa sikap temen temen dan saudaraku kok aneh aneh sekali, tapi aku tetap optimis dengan keyakinanku, kalau ibukku baik baik saja, beliau masih nungguin kepulanganku sekarang.

sepanjang jalanpun aku tak berkata kata dengan keponakan mbakku itu, ya aku masih belum bisa konsen untuk ngomong, kita hanya boncengan, dan iapun hanya sekedar ngomong seperlunya aja. sama sekali gak menyinggung masalah ibukku,

setelah beberapa jam dan puluhan kilometer, dari bali, nyebrang sampai juga dibanyuwangi, akhirnya sampai juga kita dikampung halaman, sesampainya didepan rumahku, aku bener bener syok, kenapa banyak orang dirumahku, ahh aku menjadi semakin gak karuan, akupun berjalan dengan cepat menuju rumahku, ohh tidaaakkk... ibuuukkk..... kulihat ada meja besar di ruang tamu, dan kulihat ada kain berwarna hijau menutupi sebuah jasad, yang waktu kubuka kain itu dan kulihatlah, wajah ibukku yang telah pucat, yang bertempelkan kapas.. ohh ibuuukkk... aku terlambatt... hatiku benar benar hancur.. aku hanya bisa menangisi kepergiannya,
ibuuuk.. aku belum sempat memberikan apa apa untukmu, aku belum sempat bilang aku sangat rindu kepadamu, aku belum sempat bilang terima kasih kepadamu, aku belum sempat bilang aku sangat menyayangimu , ibuuk, aku belum sempat membahagiakanmu...

akupun lemas dan bersandar didinding rumah, pamanku sesekali bilang kepadaku,
bahwa semua orang pasti akan tiada, dan inilah takdir Allah telah menjemput ibumu, lihatlah, ibumu meninggal dengan keadaan tersenyum, ibumu meninggal tanpa meninggalkan beban untuk anak anaknya, ibumu meninggal tanpa sakit apa apa, dan diakhir hayatnya ibumu telah menjalankan kewajibannya untuk menjalankan sholat ashar, itu artinya beliau tidak punya hutang sholat, semoga ibumu diterima disisiNya..

Aamiin... mendengar tuturan pamanku tadi, aku sedikit lega, karna memang benar apa yang dikatakannya, ibuk meninggal tanpa meninggalkan beban buat anak anaknya, ibuk gak sakit, sehingga tak harus membawanya kerumah sakit, dan selama hidupnya ibuk memang belum pernah sakit yang sampai membawa kerumah sakit, yang itu berbeda dengan saudara saudaranya, yang sampai habis puluhan juta untuk menyembuhkan penyakitanya,

Kulihat mbakkupun menangis, namun emosinya sudah bisa terkontrol dengan baik, karna sebelumnya, saat masih dibali ia telah mengetahui bahwa ibuk memang telah tiada, benar kecurigaanku tadi, mbakku memang habis menangis, bahkan ia sampai gulung gulung mendengar ibuk telah tiada, dan kebetulan temenku satu kos juga telah mengetahuinya, makanya temen temen langsung pada sms aku, ohh begitu skenario Takdir memang tidak pernah bisa ditebak.

ibukk.. aku masih ingat jasa jasamu..
saat aku masih kecil dulu, aku sangat nakal sekali, saat aku ngeyel memanjat pohon nangka, dan engkaupun melarangnya, tapi aku tetap bersi keras untuk memanjatnya, dan akhirnya akupun terjatuh dan bocorlah kepalaku, engkaupun langsung menggendongku, tanpa memarahiku sedikitpun, dan segera mengobatiku.

ibuuuk..
saat aku masih kecil, aku sangat bahagia sekali, saat engkau memberikanku surprise, dengan membelikan aku sebuah sepeda mungil, untuk pergi kesekolah,

ibuuuk..
saat itu aku tak mau makan, karna lauknya yang begitu pedas, dan kaupun menggorengkanku sebuah telur dan menyuapiku.

ibuuuk..
saat itu aku pernah berkata kepadamu,
"Maak, aku rangking satu lo,," dan kulihat engkau sangat bahagia sekali, dan kaupun langsung membelikan aku pisang goreng..

Ibuuk..
saat itu aku sedang sakit, dan kau berkata, "Lee, kalau kamu sembuh, nanti mak beliin mangga yang gueedeee..", dan benar, saat aku sembuh, kaupun mengajakku kepasar, yang jauh sekali, naik mobil, dan kaubelikan aku, dua mangga yang guuede..

Ibuuk..
itu hanya sebagian kecil dari kebaikan kebaikanmu yang kuingat sampai saat ini, yang jika kutulis tentang cerita kebaikan kebaikanmu disini, takkan pernah cukup halaman ini untuk menuliskannya.


Ibuuk...

kini engkau tlah kembali ke sisi-Nya,
dengan tenang,
di alam yg aku tiada mampu menembusnya..

ibu..

hanya tiga hal yg dapat menemanimu di sana,
yg senantiasa kan menerangi dunia barumu yg indah..

1.ilmu yg engkau taburkan dalam alam semesta ini,yg bermanfaat untuk anakmu ini juga orang lain..

2.amal jariyah yg engkau percikkan di atas bumi ini,yg penuh ikhlas dari dalam hatimu..

3.dan anak anak yg sholih sholihah,yg engkau tinggalkan di dunia ini,yg istiqomah mengingatmu dalam setiap do'anya..

Ya Ghofur Ya Rahman Ya rahiim...
ampunilah dosa dosa ibu kami,kesemuanya,yg sengaja maupun tidak di sengaja,
dan jadikanlah kami anak anak ibu kami,
sebagai anak anak yg tangguh imannya,
yg senantiasa istiqomah menjalankan syariat-Mu,

agar kami dapat di sebut sebagai anak anak yg sholih,seperti yg ibu kami inginkan..
Allahummaghfirli dunubi waliwalidayya, warhamhuma kama Rabbayani Shoghiiro..
Amiin..Ya Rabbal 'alamiiin...

Terima kasih ibuuk..








4 comments:

  1. Allah senantiasa memberikan jalan yang indah bagi orang - orang yang selalu dekat dan mencintai-Nya...baik saat lahir ataupun meninggal... berbahagialah orang - orang yang mengikhlaskan hati atas kepergian orang yang disayang untuk kemudian senantiasa didoakan dari sini...berbahagialah karena senantiasa mampu mendekatkan diri pada Allah...karena itu juga jalan untuk mempermudah ibumu masuk pintu Ar-Rahmah... insya Allah...amin amin amin ya Rabb

    ReplyDelete
  2. insyaallah.. terima kasih mbk dita.. Semoga hidayah senantiasa meliputi kita semua.. Aamiin..

    ReplyDelete
  3. Izin kirim alfatiha untuk beliau ya

    ReplyDelete