Thursday, July 21, 2016

YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH (Part 3)

Bismillahirrahmanirrahim... tanda tanda itu semakin jelas, setelah aku mendapatkan pekerjaan itu, sedikit
kebingunganku  terjawab, "Akhirnya aku punya alasan untuk meminta dirimu dari orang tuamu"..Eaaaaa... ;D

Ya maklumlah, setiap orang tua pasti juga tidak sembarangan melepaskan anaknya dengan orang yang gak jelas hidupnya, namun dengan apa yang terjadi kepadaku ini memang bisa dibilang "AMAZING", bagaimana tidak, ketika orang tuanya bertanya apa pekerjaanku pada anaknya, ya jujur saja, ia bilang pekerjaanku hanya kuli proyek yang gajinya gak jelas, yang kadang nganggur juga, kedua orang tuanya pun hanya bilang: "Ya gak papa, yang penting masih mau bekerja", tanpa nanya apa apa lagi, Woww, inilah awal tanda tanda pengabulan do'a"YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH" itu kurasakan, Allah benar benar membuat hambaNya ini tercengang bukan kepalang, tak henti hentinya hati ini berbunga bunga di sepanjang jalan..:)

Alhamdulillah, kini aku punya pekerjaan tetap, pekerjaan yg jelaslah minimal, meski gaji yang gak begitu besar, namun apa sih itu gaji besar atau kecil, kalau Allah menghendaki cukup ya cukup, kalaupun besar tapi gak cukup ya gak cukup, kalau dengan ini Allah memampukanku untuk menikah, lalu kenapa aku harus menggumam menginginkan gaji yang besar?
Ya kembali lagi, "Allah lah yang mencukupkanmu, bukan materi yang kamu dapat, Allah lah yang memampukanmu, bukan besarnya gaji yang kamu terima"

Lanjut..

Beberapa bulan kemudian, datang juga saat aku harus mengunjungi keluarganya, usai lebaran tepatnya,
Setelah melewati ramadhan dengan penuh deg degan, rasa gak karuan kepengen buru buru lebaran aja bawaannya,hehe..

lengkap sudah saat itu, ketika yang namanya UANG itu banyak kugunakan, persiapan mudik, ngurus surat surat, dan persiapan untuk datang kerumahnya bersama keluargaku,
Ya penghematan tingkat tinggi lah untuk itu semua, tapi alhamdulillah, banyak bonus tak terduga kala itu, jadi sedikit sedikit ada sisalah buat ngunjungin calon mertua..eaa..calon.. :D

Ya sesuai instruksi dari keluarganya, jangan bawa apa apa dulu katanya, (maksudnya peningset/seserahan) itu belakangan aja, ya agaknya membuatku sedikit lega juga, karna memang bener bener dana mepet , sekedar cukup buat transport dan lain lain, namun apa yg dikatakan kakakku membuatku terbelalak lagi,

"Mbak gak mau nganterin kamu kalau gak bawa seserahan, buat apa kesana kalau cuma main aja, pokoknya kamu harus nyari sekarang!!"

Waduhhh, uang yg manalagi ini, pasti bakalan abis banyak buat nyari itu,
Gak cukup satu juta ini, padahal uangku gak ada segitu kala itu, hemm

"Jangan dulu deh mbak, besuk aja kalau udah mau ijab" rayuku

"Gak mau pokoknya, pokoknya harus sekarang nyari, yo malu to mbakmu kesana gak bawa apa apa,yo mending gak usah, kesana aja sendiri" 

Aaa..serasa petir disore bolong menyambarku, akupun jadi memutar otak, gimana dapetin uang tambahan, akhirnya akupun teringat kalau temenku ada yg belum balik ke bali, ya kuhubungi saja dia, siapa tahu dapet minjem ke dia, dan ternyata di iyain.. Alhamdulillah..Aamann...

"Yawdah mbak, kira kira abis berapa? berapa yang dibutuhin?"

"Ya, coba mbak cariin di tempat kerja mbak yg dulu, ada paket seserahan yg udah jadi, yawdah sediain uang 500 ribu,   mbak beliin"

"Apa? 500ribu? Bener cuma segitu? Gak salah tuh? Apa aja tuh? Okedah, ntr tak kasih,tau gitu dari kemaren"



Hahaha.. lega rasanya,, Ada ada aja cara Allah ngasih jalan, meski penuh tanjakan turunan, tapi seru juga, akupun mengurungkan niatku untuk minjem ke temenku tadi, dan akhirnya perjalanan impian itupun terlaksana, sampai disana disambut dengan suka cita, 
Dan pulang dengan perasaan gembira bahagia ceria tertawa.. Alhamdulillah..

Ditengah jalan pun sempat ku tulis status, mengekspresikan kebahagiaanku kala itu , tepatnya pada tanggal 28 Agustus 2015.. ya mungkin ini bisa memotivasi para jomblo yang udah punya pasangan tapi gak nikah nikah..hehe Cinta tak sebercanda itu mas bro..;D

Begini...

Cinta tak sebercanda itu,

Saat kamu tertawa riang bersama dia,
bercanda menghabiskan waktumu,
namun pada akhirnya, waktu terus berlalu dan kamu gagal dengannya..
cinta tak sebercanda itu,
saat kamu gombalin dia dengan rayuan mautmu,
dan diapun klepek klepek dan mati dalam ke so sweet an mu,
namun di ujungnya kamu hanya ditertawakan oleh orang orang,
so sweetmu pun kandas di tengah jalan dg alasan bukan jodoh..
Cinta tak sebercanda itu,
saat kamu bilang mau nikahin dia,
tahun depan, setelah lulus, atau kapanlah itu ,

eh nunggu bertahun tahun pun kamu gak nglamar nglamar juga,
dengan alasan belum siap dan belum mapan..
cinta tak sebercanda itu..
cinta itu asyik koq..
sudah tak usah banyak ngomong,
kalau sudah sama sama cinta ya sudah..
datangi ortunya,
lamar...
kamu akan tahu gimana asyiknya..
saat kamu dikenalin sama bapak ibuknya ke keluarga dan tetangganya..
"ini lo calon mantuku.."
cinta se asyik itu..
sudah..
tinggal siapkan nikahan..

Kembali lagi, jika keinginanmu untuk menyempurnakan separuh agama itu benar benar benar, dan kamu sudah yakin untuk itu, teruslah berdo'a, " YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH" ikhtiar, gak perlulah ngobral janji sana sini, insyaAllah, Allah akan memampukanmu untuk mencapai itu.. Aamiin..

Bersambung.....

21 Juli 2016
Nusa Dua, Bali
Awy Imam











Tuesday, July 19, 2016

YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH (PART 2)

Tulisan ini adalah  sambungan dari tulisan sebelumnya tentang perjuanganku dalam menggapai jodoh.. Eaaa,

yang penasaran boleh dibaca, yang gak, boleh di Hide..hehe

Setelah pertanyaan itu dilemparkan pamannya kepadaku, setiap hari hatiku jadi gelisah, ya campur girang girang gak jelas gitu deh, ya maklum lah, baru kali ini mendapatkan pertanyaan sebesar itu, kalau boleh di HIPERBOLa kan, pertanyaan itu bernilai Rp.1 Milyar dalam kuis Who Want To Be A Millionaire.. :D

Dalam kegelisahanku itu sontak membuatku bingung, apa yang harus kulakukan, kalau aku maju, modal apa yang aku punya? kalau aku mundur, kapan lagi ada kesempatan yang seperti ini, ibarat pokemon sudah didepan mata, tinggal tangkep aja, urusan kuat apa gak bolanya yang buat nangkep, itu urusan nanti, yang penting coba dulu.. (Eahh,, jadi pokemonan) :D

Akupun langsung menghubungi kakakku yang jauh disana, yang bersemayam diatas pulau minakjinggo tanah kelahiranku, (yang deket alas Purwo) to the point aja ya.. hehe

"Assalamu'alaikum, mbak, apa kabar?"

"Wa'alaikumsalam, iya le, apiik, piye?onok opo?"

"Mbak, lak aku rabi piye? (kalau aku nikah gimana)"

"Lah lah, koq tiba tiba mintak nikah, ya kalau mbak terserah kamu, emangnya kamu punya uang berapa?"

"Ora duwe duit blas mbak..hahaha" cengar cengir kayak kebo disawah.

"La piye to, minta nikah koq gak punya duit, mau nikah dibawah pohon pisang?" cletuk mbakku yang cantik satu ini.

"Hahaha.. la gimana, jodoh sudah didepan mata, kalau gak diambil nanti diambil orang!!!" sambil cengengesan niruin kebo disawah tadi..

"Iyo wes, terserah kamu aja, ,mbak sih cuma bisa bantu persiapan aja, kamu kumpulin uang dulu, nanti biar mbak yang nyiapin semuanya.."

"Hemm, iya wes, tak PERJUANGKAN.... " :D

Yahh, obrolan dengan kakakku tadi setidaknya bisa membuat perasaanku sedikit lega, ada tempat buat ngluarin uneg uneg kalau aku mau nikah..eaaaa.... :D

Detik berganti menit, menit berganti jam, malam malam kulalui dengan perasaan yang sama setiap hari, ada ganjalan yang amat besar yang selalu kupikirkan, "NGUMPULIN UANG", iya, bagaimana aku bisa dengan cepat ngumpulin makhluk yang satu itu, dikala aku baru saja keluar dari kerjaan, karna penggajiannya yang ditunda tunda gak jelas gitu, sedangkan kos harus dibayar, belum biaya ini dan itu yang begitu banyak pengeluaran, aku sangat kebingungan, "Ya Allah, beritahu aku apa yang harus kulakukan, jika memang ini adalah jawaban atas do'aku "YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH", maka tunjukanlah tanda tanda itu..

Namun hatiku tetap yakin, kalau inilah langkah terakhir dari perjalanan jombloku, aku harus terus berjuang sampai titik darah penghabisan (Yaelah, kayak ape aje) ,cari info sana sini, lowongan pekerjaan, yaiyalah berjuang, gile lu ndro, pengangguran, tapi udah mau nglamar anak orang, hemm... (ngelus dada sendiri)

 Tapi ya, emang kalau udah yang namanya niat mau nikah, akupun segera mengiyakan apa yang ditanyakan pamannya waktu itu, kalau udah mantep, biar orang tuanya saling ketemu, kebetulan dua bulan lagi orang tua adeknya mau ke Banyuwangi, jadi biar enak sekalian perkenalan disana.
Ya baiklah, tekad sudah bulat, urusan uang itu darimana itu nanti, yang penting di iyakan aja dulu, yakin aja, kalau memang inilah jalan yang ingin ditunjukan oleh Allah kepadaku, melalui hal hal yang menurut pandangan manusia itu serba kebetulan dan keberuntungan..

Oke, kembali ke pekerjaan, selang seminggu, aku mengikuti seminar tentang pengelolaan zakat yang diadakan oleh Masjid, seharian aku mengikutinya, ya itu karna undangan juga dari pihak LAZ masjid untukku, jadi sebisa mungkin ku ambil kesempatan itu, buat nambah nambah ilmu, dan ngisi waktu kosong juga, namun diakhir acara, tanpa kuduga dan kukira, tiba tiba aku ditawarin buat kerja disitu, alasannya mereka butuh orang untuk stay disitu, dan akulah yang dipandangnya pas dan cocok, tapi aku masih bimbang, iya apa gak, karna aku sendiri masih bingung, aku kerjanya ngapain disitu, masih belum jelas juga, tapi karna terus dipaksa, dimotivasi, akhirnya aku mikir juga, Criing.." Apa ini ya jawaban atas do'aku tiap hari, apa ini ya jalan untuk memampukanku menikah?" Hem.. IYAAAAA... aku akan join.. sontak saja aku terima tawaran itu, mengingat ini adalah tanda tanda yang ingin ditunjukan Allah kepadaku.. ALHAMDULILLAH.....

"Dalam memahami petunjuk dari Allah ini, jangan pernah melihat besar atau kecilnya gaji yang didapat, materi itu hanya alat, yang mencukupimu itu bukan materi, tapi Allah, Allah lah yang akan melancarkan hajatmu, selama kamu tetap berserah diri, tetap memohon kepadaNya, YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"..

Bersambung.........

Awy Imam
19 Juli 2016
Nusa Dua, Bali

#KisahCintaku
#PerjalananCintaku
#AyoNikah







Monday, July 18, 2016

"YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"

Menjadi jomblo sebenarnya tidak lantas membuat hatiku galau dikala itu, karna disetiap aktifitas - aktifitas yang kujalani, selalu ada alasan yang membuat semangat hidupku berkobar-kobar.
Mengabdikan diri dalam aktifitas organisasi begitu sangat menyenangkan, di pagi hari bekerja menjemput rizki, dimalam hari bersua para sahabat menjalankan misi, iya misi, misi meraih Ridho Illahi.. Ceilehhhh.. 
Namun ya, yang namanya jadi jomblo sipil (maksudnya jomblo yang tercatat di KTP), setiap gerak geriknya serasa ada yang kurang, apalagi ketika teriakan "Jomblo" itu terseriwing ditelinga, serasa MAKDEG di hati.. eahhh..
Dengan perasaan seperti itu yang tiap hari, membuat lintas pikiranku terbayang untuk "MARRIED", iya, Nikah, tapi itu cuma imajinasi aja sih, sama sekali gak kebayang kalau akan kesampaian. hemm..
Maklumlah, dengan pekerjaanku yang masih amburadul gak jelas kala itu, kata NIKAH itu sudah jadi bayangan semata tiap hari.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, abad berganti abad, eaah, tua amat pak, (gak koq, sampe tahun aja yang ganti), hanya satu do'a yang kupanjatkan untuk memenuhi keingananku tersebut.
Bukan do'a "Ya Allah tolong berikan aku jodoh yang cantik, sholihah, baik hati dan tidak sombong" bukan..bukan..
Bukan juga do'a "Ya Allah kirimkanlah aku ibu ibu yang nawarin anaknya ke aku untuk dijadikan mantu" Eah.... gak mboiss..
tapi do'a ini cukup universal, dimana kepasrahan adalah menjadi yang utama, karna dalam pikiranku kala itu,
"Percuma punya cewek cantik tapi gak bisa dinikahin,
percuma punya inceran cewek sholihah tapi gak bisa dilamar lamar,
percuma punya demenan manis dan imut tapi cuma nambah nambahin dosa tiap hari karna gak halal halal"
Iya, semua itu percuma, calon sudah ada, tapi tidak jadi jodoh beneran.. kan nyesek..
maka do'aku kala itu adalah "YA ALLAH MAMPUKANLAH AKU UNTUK MENIKAH"
Setiap hari do'a itu kupanjatkan, bukan karena apa, tapi memang itulah yang aku perlukan,
ketika penghasilan yang tidak memberikan janji untukku mengikat janji,
ketika calon yang tak pasti untukku bisa menikahi,
Memang Allah menjanjikan kepada siapa saja yang mau nikah akan terpenuhi, tapi yang namanya rasa takut pasti ada, iya, gak, iya, gak, yang dominan selalu kata "GAK"..
itulah yang melatar belakangi do'aku itu terus ku sampaikan..hemm
Beberapa waktu lamanya, tanda tanda pengabulan do'a itu mulai muncul, gak tahu dari mana awalnya aku bisa mengenal seorang wanita yang tiba tiba hadir dihidupku, hanya bermula dari obrolan sehari di BBM, sharing ini dan itu, sampai pada akhirnya sampailah pada obrolan tentang pernikahan, awalnya cuma candaan,
"Sudah berani nikah belum?"
"Yaelah, siapa takut!!" dengan gaya sok gagah
"Aku gak mau ya orang yang hanya ngomong doang, kalau memang berani jangan kebanyakan gombal, langsung datangi keluarganya.."
MAKDEGGGGG... seakan ada petir menyambar dijantungku, seorang cowok ditantangin kayak gitu gitu loh..
sontak saja tak bales..
"Oke.. siapa takut.. akan kudatangi keluargamu, siapa, dimana tempatnya? tak BUKTIKANNNNNN.... (padahal ngomong doang)
"Oh, oke, kalau gitu datangi pamanku yang ada di ......... (sensor), hari minggu besuk, kalau kamu memang berani"
"Oke oke.. tunggu saja ya.. emang guwe cowok apaan, gitu doang gak berani.." (eaaa...jantungku mau copot coyyyy...)
Singkat cerita, hari minggu itu aku datang juga ketempat pamannya, dengan perasaan penuh deg deg serr, kuberanikan juga kesana, jangankan kenal lama, bahkan cuma sekali aku ketemu ni cewek, dan itupun masih rada rada gak jelas sama tampangnya, eh koq tiba tiba udah seserius ini gitu loh, aku kan jadi mikir, apa iya ini jawaban dari do'aku itu..hemm...
Oke, sampai disana akupun disambut dengan baik, dikasih makan, minum, dan lain lain, sampai pada saat mau pulang, eh ditahan sama cewek ini, "Mas jangan pulang dulu, pamanku mau ngomong" eaaaaaa.... mau tau gimana jantungku saat itu.. makin MBLUDAG gak karuan coy..GERRR GERRR GERRR...huh hah, huh hah.. seolah nafasku gak bisa terbendung kayak baru lari marathon 100 kilo meter, kira kira guwe mau diapain ya, moga aja gak dimakan" ;D
Pelan pelan sang pamanpun mendekat kepadaku dan berkata:
"Gimana? udah mantep belum? kalau udah ya jangan ditunda tunda lagi, gek ndang cepett"
Bluwar...Bluwarr..Bluwarr...suara jantungku makin menggelegar...
"Hehe.. ya pengen kenal dulu, masih baru kenal koq lek.." spontanitas cengar cengir jawabnya.. ;D
"Ya kalau emang udah yakin, besuk biar orang tuanya saling ketemu, ben gak KESUWENNNN"
AAAAAAA.......
ini beneran ya, halo halo, tampar,,tampar, tampar muka guwee...
koq bisa seserius ini sih, padahal kalau dipikir pikir, saya ini punya persiapan apa, uang? oh no, utang banyak iya, kerjaan mapan? oh no, bahkan waktu itu lagi nganggur belum punya kerjaan..
MasyaAllah.. memang bener bener, kalau emang Allah menghendaki, maka hanya tinggal "KUN" dan jadilah ia..
Begitulah yang kurasakan, ketika takdir Allah sudah berbicara, maka apalagi yang patut di ucapkan kecuali kata "Alhamdulillah..."
Kisah ini nyata lo ya, diambil dari pengalaman pribadi, bukan niat untuk apa apa, tapi intinya hanya ingin memotivasi bagi para jomblo diluaran sana, jangan pernah takut untuk berjuang, gak ada itu alasan miskin, gak punya uang, gak punya kerjaan, asal loe yakin dan emang bener bener siap, maka segeralah menikah, jika memang belum siap, maka berdo'alah seperti do'aku tadi..InsyaAllah..
Jadi inget kata katanya ustad Salim A.Fillah, Wanita yang bisa menerima lamaranmu dengan keadaan demikian, tentulah ia adalah wanita Pejuang"
Betul banget, Istriku sekarang adalah seorang pejuang.. I love You istriku tersayang.. Nelly Cahaya Petunjuk.. 
Bersambung...........
Awy Imam
18 Juli 2016
Nusa Dua, Bali

Friday, July 8, 2016

Kapan Nikah?

KAPAN NIKAH?

Tidak. Kita tak sedang membahas pertanyaan yang sering muncul di seputar Lebaran. Tulisan ini hanya saran kepada para bujang, semoga mereka berkenan menjadikannya pertimbangan.

Banyak pria yang menunggu mapan untuk mulai berrumahtangga. Tapi saya amati, mereka yang menikah di waktu mapan akan dipertemukan Allah dengan pasangan yang memang siapnya untuk mapan. Dari mereka juga akan hadir anak-anak dalam suasana mapan, dibesarkan dalam kemapanan, dan hanya siap tumbuh menjadi generasi mapan.

Hanya sedikit yang memulai pernikahan dengan kemapanan, lalu dapat menyuasanakan rumahtangganya dengan semangat perjuangan.

Pentingkah rumahtangga yang disesaki ruh perjuangan itu? Barangkali saya terlalu melankolis, tapi rumahtangga para Nabi dan Rasul 'Alaihimus Shalatu was Salaam yang kita baca dalam Al Quran lebih sering mencerminkan itu. Ibrahim yang hidup berpindah-pindah dan sering berpisah. Yusuf yang direnggut dari kasih oleh dengki dan mengalami lika-liku ngeri. Musa yang dibuang agar selamat tanpa kisah tentang Ayah. Muhammad yang yatim lagi piatu, diasuh paman yang hidupnya miskin dan tertungkus lumus di antara debu.

Rumah yang dinyalai ruh perjuangan adalah kebun subur bagi tumbuhnya manusia agung.

Jadi mengapa kita tak mencoba menikah di kala semua tampak jelas bagi iman meski masih remang bagi mata, hidup dalam yakin pada Allah meski diragukan manusia, serta dalam keadaan tetap bekerja meski pekerjaan tak tetap? Bersama itu ada wajah culun, penampilan bosah-baseh, kesibukan yang tak memberi waktu bersantai, dan hidup pas-pasan.

Calon pasangan yang berani mengiyakan lamaran kita di saat seperti itu, pastilah seorang pejuang.

Memang tiap kita diberi ujian. Yang tampan, terkenal, kaya; pasti jauh lebih rumit baginya mendapat pasangan yang mau mendampinginya karena Allah. Bukan karena ketampanannya. Bukan karena kemasyhurannya. Bukan karena kekayaannya.

Tiap hal yang menonjol, selalu lebih kuat potensinya untuk membiaskan niat.

Maka bersegeralah wahai bujang-bujang miskin, sebab Allah menjanjikan kecukupan dalam pernikahan

Maka bergegaslah wahai bujang-bujang tak mapan, sebab Allah kan menyediakan pasangan pejuang bagi para pejuang.

Suatu hari ketika pasangan pejuang itu menikah, berkatalah sang suami pada istrinya, "Maaf ya, belum bisa membelikan rumah. Ini kontrakannya juga kecil dan mesti lewat gang sempit." "Tidak apa Sayang. Punya rumah itu tidak wajib kok." "Oh iya ya? He he.." "Iya, yang wajib itu shalat, hi hi.." "Iya ya, yang wajib itu shalat. Terus memangnya kamu nggak ingin punya rumah, Sayang?" "Mau banget banget banget, Sayang. Tapi yang penting rumah di surga. Kalau di dunia, meski pindah-pindah sewa, asal bersamamu aku rela." "Aduh Sayang, andai semua istri seperti kamu adanya, apalah gunanya ada KPK." Dan rumah mereka lalu tumbuh meluas atas karunia Allah, sebab puluhan anak-anak tetangga pun terundang untuk belajar, mengaji, menghafal Quran, membaca, dan berkarya di tiap sorenya.

✏ Ustadz Salim Akhukum Fillah

***
Special tags untuk para ganteng, cantik, dan yang semangat, para teman dan kakak-kakakku disini.
Meski tak mudah, temukan pasangan pejuang ya ��

Sejarah dan Filosofi KETUPAT

`Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.

Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.```
*Arti Kata Ketupat.*
```Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku
Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.```
*Ngaku Lepat.*
```Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.```
*Laku Papat.*
```1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.```
*Lebaran.*
```Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.```
*Luberan.*
```Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.
Pengeluaran zakat fitrah.```
*Leburan.*
```Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.```
*Laburan.*
```Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.```
*FILOSOFI KUPAT - LEPET*
*KUPAT*
```Kenapa mesti dibungkus janur?
Janur, diambil dari bahasa Arab``` *Ja'a nur* ```(telah datang cahaya ).
Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.
Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.
Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (ja'a nur).```
*LEPET*
```Lepet = silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur/tutup yang rapat.
Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.
Betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama Islam.```
(Dari Berbagai sumber)