Monday, January 27, 2014

Saat Terlahirnya Sang Purnama

Ketika beliau Nabi Saw. dalam kandungan cukup sempurna dua bulan, menurut qaul yang telah di riwayatkan, maka wafatlah ayahnya yang bernama Abdullah di kota mekkah.

Ketika itu Abdullah dalam perjalanan menuju saudara saudara ibunya Bani 'adiy dari suku Najjar, Di sana dia tinggal sebulan dalam keadaan sakit dengan mendapatkan pemeliharaan mereka.

Ketika Nabi Saw. cukup sempurna sembilan bulan dalam kandungan, Dan sudah hampir masanya beliau akan lahir, maka pada malam kelahirannya asiyah dan Maryam datang beserta sejumlah bidadari surga kepada ibunya, Dan tidak lama kemudian ibunya itu terasa akan melahirkan, dan lahirlah beliau Nabi Saw. dengan bercahaya yang sangat cemerlang, sehingga memenuhi selurauh angkasa raya.

Di samping itu, timbul pula kejadian kejadian luar biasa yang sebagaimana di terangkan dalam syair berikut:

"Dengan wajahmu bagaikan matahari yang menerangi, dari padanya terang benderang malam permai,
Malam kelahiran, bagi orang yang beragama menjadikan kegembiraan dan kemegahan pada hari siangnya.
Kelahirannya merupakan hari kejayaan yang di peroleh Aminah, kejayaan mana yang belum pernah diperoleh wanita wanita lain.

Putra yang di lahirkan adalah lebih utama dari pada putra yang di kandung maryam yang lahir sebelum itu.
Hari kelahiran Nabi pada pandangan orang kafir merupakan bencana dan malapetaka baginya.
Ikut bersuka ria hawatir (suara dengan tanpa diketahui bentuk rupanya) dengan kelahiran Nabi pilihan yang akan membawa kemudahan seluruh alam."

Inilah letak yang di oleh ulama'ul mutaqaddimin dikatakan, bahwa sebaiknya berdiri ketika menyebutkan kelahiran Nabi yang mulia. Niscaya berbahagia orang yang mau mengagungkan kepada Nabi Saw. dengan bersangatan suka sebagai kehendak dan tujuannya.

Ya Allah, bubuhkanlah bauan wangi pada kuburnya yang mulia, dengan bauan mewangi sholawat dan salam sejahtera.

Syeikh Ja'far bin Hasan Al Barzanji

0 comments:

Post a Comment