Wednesday, September 25, 2013

Kesabaran Imam Syafi'i dalam kemiskinan

imam syafi'i merasa ringan menghadapi lilitan
kemiskinan, dan mematahkan keangkuhannya dengan kesabarannya yang berhasil mengalahkannya. ia menuturkan seperti yang di sandarkan kepadanya:

"wahai langit sarandip, hujanilah aku mutiara,
wahai sumur-sumur tukrur, limpahilah aku dengan emas.

Jika aku hidup, aku tetap akan mendapatkan makan, jika aku mati, aku tetap akan mendapatkan kubur.

cita-citaku adalah cit-cita para raja, jiwaku adalah jiwa merdeka, memandang kehinaan adalah kekufuran.

jika aku telah merasa cukup dengan makananku seumur hidupku, lalu untuk apa

aku mengunjungi Zaid dan Amru?"

    Qadhi Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al jurjani

mengikuti jejak imam syafi'i,ia menuturkan, sebagaimana

disebutkan biografinya dalam kitab Wafayatul a'yan,

"Mereka berkata, gunakanlah kerendahan untuk meraih

kekayaan, mereka tidak tahu bahwa kerendahan adalah

kemiskinan

diantara diriku ada harta terdapat pula dua perkara

yang menghalangi, kekayaan bagiku adalah jiwaku yang

berharga tinggi dan waktu.

jika di katakan 'inilah kemudahan', maka aku akan

melirik ke selainnya, kondisi-kondisi sulit lebih baik

daripada aku berhenti padanya."


Sumber: shafahat min shabril 'ulama'
syeikh Abdul Fattah

0 comments:

Post a Comment